RD Kongo Serukan Pemberian Sanksi kepada Rwanda
Dukung pemberontak M23 di Kongo
Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Demokratik (RD) Kongo Felix Tshisekedi, pada Rabu (25/9/2024), menyerukan kepada dunia internasional untuk menjatuhkan sanksi kepada Rwanda. Ia menyebut Kigali sudah membantu dan mendukung operasi pemberontak M23 di bagian timur negaranya.
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan kedua negara terus memanas di tengah dugaan masuknya tentara Rwanda di RD Kongo. Pada Februari lalu, Amerika Serikat (AS) dan Prancis sudah mendesak Rwanda menarik pasukannya dari teritori RD Kongo.
1. Klaim Rwanda picu instabilitas di RD Kongo
Tshisekedi dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, mengatakan bahwa Rwanda telah berperan besar dalam upaya merusak stabilitas negaranya. Ia mengklaim Kigali berperan dalam krisis kemanusiaan di RD Kongo.
"Munculnya kembali kelompok teroris M23 disebabkan dukungan kuat dari Rwanda. Mereka sudah jelas terlibat dalam krisis kemanusiaan yang terjadi di RD Kongo bagian timur tanpa memberikan alasan dan penyebabnya," terang Tshisekedi, dilansir Africa News.
Ia menambahkan, sebanyak 7 juta warga RD Kongo terpaksa mengungsi dan meninggalkan rumahnya karena takut diserang pemberontak M23. Ia pun menyerukan koalisi melawan teroris.
"Kami menyerukan koalisi bersama dalam melawan kelompok teroris yang terafiliasi ISIS, salah satunya berada di RD Kongo. Kami juga mengingatkan fakta bahwa sekarang terorisme sudah mengakar di Afrika," tambahnya.
Baca Juga: Dukung Industri Farmasi Rwanda, UE Kucurkan Rp681,4 M
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.