TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polandia Sebut Punya Tugas Menyergap Misil Rusia

Berniat menembak jatuh misil Rusia di negaranya

Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski. (x.com/sikorskiradek)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski, pada Senin (2/9/2024), mengatakan bahwa menyergap misil Rusia adalah tanggung jawab negara sebelum masuk ke teritori Polandia. Ia mengaku sudah berkali-kali menemukan serpihan yang diduga sebagai misil atau drone

Pekan lalu, Polandia menduga ada serpihan misil Rusia yang masuk ke dalam teritori negaranya. Masuknya misil Rusia ke Polandia ini terjadi di tengah serangan udara besar-besaran Rusia ke teritori Ukraina bagian barat. 

1. Disebut penting untuk melindungi warga Polandia

Sikorski menekankan, Polandia memang punya tugas untuk melindungi rakyatnya dan tidak akan melanggar aturan sebagai anggota NATO jika menembak misil Rusia yang masuk ke negaranya. 

"Keanggotaan di dalam NATO tidak akan melampaui tanggung jawab setiap negara untuk melindungi wilayah udaranya karena ini adalah sebuah tugas masing-masing sesuai dalam konstitusi negara," terang Sikorski, dikutip TVP World.

"Saya sendiri melihat ini, ketika misil hendak memasuki teritori negara kami, ini dapat dikategorikan sebagai pertahanan diri karena ketika mereka melintasi wilayah udara, risiko serpihannya melukai warga sangatlah signifikan," sambungnya. 

Pada Juli lalu, Polandia dan Ukraina sudah menyetujui kesepakatan keamanan bilateral yang memperbolehkan menembak misil di teritori Ukraina yang mengarah ke Polandia. Namun, rencana itu ditolak NATO. 

Baca Juga: Paus Beluga yang Diduga Mata-mata Rusia Ditemukan Mati di Norwegia 

2. Mayoritas warga Polandia setuju rencana menembak jatuh misil Rusia

Misil jarak jauh Ukraina. (x.com/DefenceU)

Berdasarkan hasil survei yang dipublikasikan oleh media lokal, Rzeczpospolita, mengungkapkan mayoritas warga Polandia percaya bahwa militer harus menembak jatuh drone atau misil Rusia yang masuk ke dalam teritori negaranya. 

Melansir dari The Kyiv Independent, sebanyak 58,5 persen responden menyetujui pernyataan tersebut. Sedangkan 22,1 persen menolak dan 19,4 persen lainnya mengatakan tidak memiliki opini terkait penembakan misil Rusia. 

Dari total 800 responden, terlihat responden perempuan lebih banyak yang menyetujui rencana tersebut dibandingkan laki-laki. Sebanyak 61 persen responden perempuan setuju militer menembak jatuh benda asing, sementara hanya 56 persen responden laki-laki yang mengaku setuju. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya