TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PM Islandia Demo Bareng Ribuan Perempuan Tuntut Kesetaraan Gaji

Gaji pekerja perempuan dianggap timpang dengan laki-laki

bendera Islandia (pexels.com/koen-swiers)

Jakarta, IDN Times - Puluhan ribu perempuan di Islandia, pada Selasa (24/10/2023), menggelar mogok kerja untuk menentang ketimpangan gaji berbasis gender. Bahkan, aksi ini juga diikuti oleh Perdana Menteri Islandia Katrín Jakobsdóttir yang mangkir dari pekerjaannya. 

Menurut laporan dari WEF (World Economic Forum) dilansir BBC, Islandia merupakan salah satu negara dengan tingkat kesetaraan gender terbaik di dunia dengan nilai 91,2 persen. Namun, prestasi tersebut tidak membuat negara Skandinavia itu terbebas dari ketimpangan gender. 

Baca Juga: Susul Uni Eropa, Islandia-Norwegia Cabut Larangan Impor Makanan Jepang

1. Jakobsdóttir mendorong perempuan tidak bekerja pada Selasa

Jakobsdóttir mengatakan, puluhan ribu perempuan di Sslandia, termasuk dirinya ikut mogok kerja. Ia pun menyerukan kepada seluruh perempuan dan warga non-biner agar menolak bekerja yang dibayar maupun tidak. 

"Saya tidak akan bekerja pada hari ini. Saya pikir seluruh perempuan di dalam kabinet pemerintahan juga akan melakukan hal yang sama," tuturnya dalam sebuah laman lokal menjelang diselenggarakannya mogok kerja. 

Ia pun menambahkan, pemerintahannya akan memperjuangkan bagaimana profesi yang didominasi oleh perempuan dapat dihargai. Ia ingin pekerjaan tersebut dihargai seperti pekerjaan yang didominasi oleh laki-laki. 

Ia menyebut bahwa pekerjaan yang didominasi oleh perempuan di Islandia adalah guru di semua tingkatan pendidikan. Bahkan, profesi guru taman kanak-kanak (TK) memiliki proporsi perempuan mencapai 94 persen. 

2. Jakobsdóttir mengaku belum mencapai kesetaraan gender di Islandia

Jakobsdóttir menambahkan, ia dan jajarannya mengaku masih belum berhasil mencapai tujuannya untuk menyetarakan gaji. Padahal, ia pernah berjanji untuk mengatasi ketimpangan upah berbasis gender pada 2022. 

"Saya pertama dan orang yang paling menunjukkan solidaritas dengan perempuan Islandia. Asal Anda tahu, kami belum mencapai tujuan kami untuk mencapai kesetaraan gender sepenuhnya dan kami masih memiliki ketimpangan upah yang tidak dapat diterima pada 2023. Kami masih melawan kekerasan berbasis gender yang jadi prioritas pemerintahan kami," terangnya, dikutip Iceland Monitor.

Ia juga sudah meluncurkan penelitian khusus di empat institusi negara yang berbeda dalam mengatasi ketimpangan upah berbasis gender di Islandia. 

"Kami mencari cara bagaimana pekerjaan ini berbeda dari rata-rata karena kami memperkirakan bahwa perbedaan gaji memang ada karena ini semua," tambahnya. 

Baca Juga: Gunung Berapi di Islandia Meletus, Warga Abadikan Lewat Foto

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya