Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Venezuela, Vladimir Padrino, mengungkapkan militer akan terus loyal kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Pernyataan ini disampaikan pada Selasa (6/8/2024), menyusul permasalahan hasil pilpres yang disebut tidak transparan.
Sebelum pemilu, militer Venezuela sudah menyatakan akan menerima apapun hasil pilpres yang dilangsungkan pada Minggu (28/7/2024). Berdasarkan survei, capres oposisi Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia diprediksi akan memperoleh suara mayoritas dalam pilpres.
Baca Juga: Demo Pecah di Venezuela Tolak Kemenangan Nicolas Maduro
1. Padrino kecam dorongan untuk mengkudeta Maduro
Menhan Padrino mengecam dorongan untuk menggulingkan Presiden Maduro. Ia pun menyebut aksi itu hanya akan mendorong perpecahan dan merusak persatuan di Venezuela.
"Kami menyatakan loyalitas penuh kami kepada rakyat Venezuela dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro Moros," tegasnya dalam tayangan televisi nasional, dikutip Reuters.
"Ajakan tidak rasional dan bodoh ini hanya akan merusak persatuan negara dan institusional. Namun, mereka (oposisi Venezuela) tidak akan menggapai tujuannya untuk memecah belah negara," tambahnya.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Venezuela, Yvan Gil mengklaim bahwa kelompok sayap kanan berusaha merusak demokrasi di Venezuela dan mengusung pemimpin boneka Amerika Serikat (AS) di Venezuela.
2. Oposisi Venezuela serukan militer untuk mengkudeta Maduro
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pada Senin (5/8/2024), pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado dan capres oposisi Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia meminta militer dan polisi untuk mengkudeta Nicolas Maduro.
"Kami menyerukan kepada militer dan polisi untuk berdiri bersama rakyat Venezuela dan keluarganya. Anda dapat dan harus menghentikan aksi itu secepatnya. Kami mendesak Anda menghentikan rezim yang melawan rakyat dan memaksakan diri serta memalsukan hasil pilpres," ungkapnya, dilansir EFE.
"Dengan pelanggaran hak asasi manusia ini, kami meminta petinggi militer untuk mengadakan kudeta kepada Maduro yang telah berlawanan terhadap konstitusi dan kembali melakukan kejahatannya," sambungnya.
Kedua pemimpin itu menekankan agar militer dan polisi tidak mengikuti perintah atasannya yang berpihak kepada Maduro. Ia meminta agar aparat keamanan tidak melakukan segala bentuk kekerasan kepada demonstran.
Baca Juga: Pemimpin Oposisi Venezuela Desak Maduro Terima Kekalahan Pemilu