TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meksiko Tolak Pemutusan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Meksiko tidak memihak Israel dan Hamas

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador. instagram.com/lopezobrador/

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO), mengatakan tidak akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Ia pun menyerukan tidak akan memihak Israel maupun Hamas setelah keduanya berkonflik.

Meksiko merupakan salah satu negara di Amerika Latin yang hanya mengakui kedaulatan Israel. Sebelumnya, Meksiko ikut mengecam serangan Hamas yang menyasar warga sipil Israel. Namun, AMLO juga mendesak Israel agar tidak melancarkan serangan kepada warga sipil di Gaza. 

Baca Juga: Israel Masuki Jantung Kota Gaza, Buru Pentolan Hamas

1. AMLO desak PBB paksa Israel-Hamas terima gencatan senjata

AMLO menuturkan, pemerintah Meksiko akan berusaha mencari jalan perdamaian antara kedua pihak. Presiden sayap kiri itu pun mengkritik PBB yang membutuhkan waktu lama untuk memaksa kedua pihak menerima gencatan senjata. 

"Mereka tidak mengatakan apa yang akan terjadi dan sejak awal kami mencari serta menginginkan kesepakatan gencatan senjata. Saya ingin mengetakan dengan jelas bahwa kami tidak akan memutus hubungan dengan Israel, tapi kami akan memposisikan dalam mencari jalan damai," tutur AMLO pada Selasa (7/11/2023), dikutip El Universal

"Kami mendesak PBB segera bertindak dalam masalah ini dan juga pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memiliki hubungan yang sangat baik dengan Israel untuk mengintervensi, serta menjamin perdamaian sehingga mencegah pembunuhan massal warga sipil," sambungnya.  

2. AMLO sebut Meksiko adalah negara pasifis

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador. (instagram.com/lopezobrador)

Pada Oktober lalu, AMLO mendapat kritik dari Kedutaan Besar Israel terkait sikapnya yang tidak memihak Tel-Aviv. Mereka merasa Meksiko dapat memberikan keberpihakan lebih kepada Israel usai diserang Hamas. 

Menanggapi hal itu, AMLO mengatakan bahwa Meksiko adalah negara pasifis yang menjunjung perdamaian dan hak asasi manusia (HAM). Ia tidak mendukung aksi kekerasan yang dilakukan untuk membalas Hamas di Gaza. 

"Dubes Israel menolak posisi kami. Dia memang punya hak untuk itu dan kami menghargai pemerintah Israel. Namun, kami tidak ingin ada perang. Kami pasifis dan tidak menginginkan adanya hilangnya nyawa penduduk Israel maupun Palestina," ungkapnya. 

"Saya harus menyamakan prinsip yang terkandung dalam konstitusi. Kami menghargai dan berbelasungkawa kepada rakyat Israel dan kami menghargai serta berbelasungkawa kepada rakyat Palestina," tambahnya. 

Baca Juga: WNI Relawan di Gaza: RS Indonesia Krisis Obat dan BBM

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya