TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Maduro Sebut Warga Spanyol yang Ditangkap sebagai Teroris

Perpanjang tensi Spanyol-Venezuela

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. (twitter.com/NicolasMaduro)

Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela Nicolas Maduro, pada Selasa (17/9/2024), menuduh dua warga Spanyol yang ditangkap adalah teroris tanpa memberikan bukti konkret. Ia mengklaim keduanya memiliki hubungan dengan National Intelligence Centre (CNI) atau intelijen Spanyol. 

Sepekan terakhir, tensi Madrid-Caracas memanas usai keputusan pemimpin oposisi Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia mengasingkan diri di Spanyol usai ditetapkan sebagai buronan. Venezuela juga berulangkali menuding Spanyol hendak ikut campur urusan politik negaranya. 

1. Warga Spanyol yang ditangkap datang sebagai turis di Venezuela

Menurut keterangan dari ayah Andres Martinez Adasme, salah satu warga Spanyol yang ditangkap, mengatakan anaknya sama sekali tidak memiliki hubungan dengan CNI. Ia pun menekankan bahwa anaknya pergi ke Venezuela sebagai turis. 

"Kami masih menunggu informasi melalui layanan konsuler dan saluran kedutaan. Kami masih belum tahu apa yang sebenarnya dituduhkan atau alasan di balik penangkapan anak saya. Namun, saya dapat memastikan anak saya tidak bekerja untuk CNI, tentu saja tidak," terangnya, dikutip El Mundo.

"Anak saya bersama dengan Jose Maria Basoa, memang pergi berlibur ke Venezuela sejak 17 Agustus. Dia menghilang begitu saja di tengah liburan dan sekarang dia berada di Caracas. Itu saja yang saya tahu," sambungnya. 

Selain keluarga, Martinez Adasme, keluarga dari Jose Maria Basoa, warga Spanyol yang ditahan lainnya, mengaku sudah melaporkan kepada polisi otonom Basque soal kerabatnya yang hilang di Venezuela. .

Baca Juga: Dukung Oposisi, Venezuela Desak Putus Relasi dengan Spanyol

2. Spanyol bantah warganya terlibat operasi untuk merusak stabilitas Venezuela

Spanyol membantah tuduhan dari Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, terhadap dua warga negaranya yang ditangkap atas tuduhan merusak stabilitas di negara Amerika Selatan tersebut. 

"Spanyol dengan tegas membantah dan menolak segala bentuk tudingan bahwa dua warga kami terlibat dalam operasi pengrusakan stabilitas di Venezuela. Kami juga memastikan kedua warga kami tidak memiliki hubungan dengan CNI atau institusi negara lainnya," tegasnya. 

Di sisi lain, Cabello mengungkapkan bahwa CNI adalah organisasi yang independen meski memiliki relasi dengan Kementerian Pertahanan Spanyol. Ia mengklaim CNI melancarkan operasinya di Venezuela setelah mendapat instruksi dari Central Intelligence Agency (CIA), bukan dari pemerintah Spanyol. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya