TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Maduro Hormati Keputusan Pemimpin Oposisi Pergi dari Venezuela

Merayakan kepergian Gonzalez Urrutia

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. (twitter.com/NicolasMaduro)

Intinya Sih...

  • Presiden Venezuela menghormati kepergian Gonzalez Urrutia ke Spanyol untuk meredam ketegangan di negara tersebut.
  • Menteri Luar Negeri Venezuela menuding AS ingin mendorong kudeta di negaranya lewat media sosial.
  • Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB menyatakan kepergian Gonzalez Urrutia tidak akan selesaikan krisis politik di Venezuela.

Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela Nicolas Maduro, pada Selasa (10/9/2024), mengaku menghormati keputusan pemimpin oposisi Edmundo Gonzalez Urrutia untuk mengasingkan diri ke Spanyol. Ia mengklaim kepergiannya akan meredam ketegangan di Venezuela.

Pada akhir pekan lalu, Gonzalez Urrutia mengumumkan kepergiannya ke Spanyol usai menerima suaka politik setelah ditetapkan sebagai buronan di negaranya sendiri. Namun, ia mengaku tidak akan berhenti berjuang untuk mengembalikan demokrasi di Venezuela.

1. Maduro klaim situasi di Venezuela sudah tenang

Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (twitter.com/NicolasMaduro)

Maduro mengaku paham atas kepergian Gonzalez Urrutia ke Spanyol. Ia pun memastikan akan membawa kedamaian di Venezuela seperti yang diharapkan oleh lawan utamanya dalam pilpres Juli lalu. 

"Saya dapat mengatakan kepada Gonzalez Urrutia yang menjadi lawan utama saya dalam pilpres 28 Juli lalu. Saya sudah memperhatikan semua ini dan saya paham langkah yang dilakukannya. Saya menghargainya dan berharap dia melakukan yang terbaik dalam hidup barunya," terangnya, dilansir Mercopress.

"Kami sudah bermain dengan bersih dan menang dengan bersih. Ketika saya mengklaim kemenangan, negara ini sudah dimenangkan secara damai. Hari ini, saya tekankan bahwa situasi di Venezuela sudah tenang dan kami merayakan atas apa yang terjadi," tambahnya. 

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Venezuela Berjanji Akan Terus Berjuang dari Spanyol

2. Venezuela sebut AS ingin adakan kudeta di negaranya

Pada Minggu (8/9/2024), Menteri Luar Negeri (Menlu) Venezuela, Yvan Gil, mengklaim Menlu Amerika Serikat (AS), Antony Blinken berniat mendorong kudeta di negaranya lewat media sosial. 

"Mereka berencana tidak mengakui hasil pemilu dan menggerakkan persatuan sipil, militer, dan polisi untuk dimobilisasi. Kami meminta agar AS bersedia mengakui hasil pemilu yang ditetapkan oleh Dewan Elektoral Nasional dan disahkan oleh Mahkamah Agung," tegasnya, dilansir Telesur

Ia menekankan bahwa Maduro resmi terpilih kembali sebagai Presiden Venezuela pada periode 2025–2031 usai mengalahkan Gonzalez Urrutia. 

"Kami menekankan bahwa penetapan Maduro sebagai presiden di Venezuela adalah kemenangan kami, Tn. Blinken. Kami juga menolak tuduhan tanpa bukti dari AS soal pembunuhan dan penangkapan oposisi di Venezuela," sambungnya. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya