Latvia Tuding Rusia Ingin Ciptakan Kekacauan di Perbatasan
Relasi Latvia-Rusia semakin panas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Latvia, pada Jumat (13/10/2023), mengecam keputusan Rusia yang hanya memperbolehkan masuknya warga Ukraina di pintu perbatasan kecil. Pihaknya menduga Rusia ingin memunculkan situasi sulit dan memecah belah negara-negara Uni Eropa (UE).
Selain menghadapi masalah dari Rusia, Latvia juga dihadapkan pada lonjakan migran yang masuk dari perbatasan Belarus. Latvia bahkan kewalahan mengadang ratusan migran yang berusaha masuk ke negaranya dan meminta bantuan dari Lithuania dan Estonia.
Baca Juga: Putin Bantah Rusia Dalangi Kerusakan Pipa Laut Baltik
1. Latvia khawatir terjadi antrean panjang di perbatasan Rusia
Kementerian Luar Negeri Latvia menuduh Rusia berniat menciptakan kekacauan di negaranya. Pasalnya, Moskow diduga mengirimkan warga Ukraina untuk masuk ke perbatasan tertentu agar merusak keamanan.
"Mengubah arus masuknya warga Ukraina di sana akan meningkatkan tensi di pintu perbatasan Uni Eropa (UE). Ini akan berdampak signifikan terhadap ketertiban umum dan mengancam keamanan nasional," kata Menlu Latvia, Krisjanis Karins, dikutip Reuters.
"Rusia terus melanjutkan taktik untuk memecah belah anggota UE yang berbatasan langsung dengan Rusia. Langkah ini akan gagal. Kami akan terus memantau dan mengkoordinasikan posisi dengan rekan di UE dan NATO, serta bertindak sepantasnya," tambahnya.
Latvia menduga tindakan ini sebagai upaya menciptakan konsentrasi dan berpotensi menimbulkan antrean panjang di perbatasan. Kebijakan ini diduga sebagai balasan terhadap Latvia yang melarang masuknya kendaraan Rusia ke negaranya.
Baca Juga: Rusia: Pembentukan Negara Palestina Solusi Hentikan Konflik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.