Kepala Intelijen Tunisia Dipecat karena Teroris Kabur dari Penjara
Teroris diancam mengancam keselamatan warga Kepala Intelijen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Tunisia, pada Selasa (31/10/2023), memecat dua petinggi Badan Intelijen Nasional yang lalai dalam menjalankan tugasnya. Pasalnya, mereka bertanggung jawab atas kaburnya lima narapidana kasus terorisme dari penjara Mornaguia.
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran lantaran pelaku terorisme dikenal sangat berbahaya. Kelima pelaku itu berpotensi melakukan aksi kejahatannya di Tunisia atau negara lain.
Baca Juga: Tunisia Tetapkan Pemimpin Oposisi Sebagai Tahanan Rumah
1. Pelaku teroris telah membunuh politisi Tunisia
Kementerian Dalam Negeri Tunisia mengatakan, kelima teroris melarikan diri dari penjara pada pagi hari.
Salah satu pelaku terorisme adalah Ahmed Melki yang terlibat rencana pembunuhan sejumlah politikus oposisi di Tunisia usai revolusi pada 2011. Ia ditangkap pada 2014 dan ditetapkan bersalah pada 2017 dengan hukuman 24 tahun penjara.
Dilansir Africa News, ia terbukti ikut terlibat dalam pembunuhan politikus sayap kiri, Chokri Belaid pada 6 Februari 2013. Warga negara Somalia itu disebut tergabung dalam anggota ekstremis.
Setelah revolusi pada 2011 yang melengserkan diktator Zainal Abidine Ben Ali, Tunisia menjadi markas kelompok jihadis dan menyulut timbulnya krisis politik hingga kasus kekerasan.
Baca Juga: Warga Tunisia Gelar Demo Peringati 2 Tahun Rezim Kais Saied
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.