Jerman Tidak Akan Deportasi Warga Ukraina yang Tolak Mobilisasi Perang
Pemaksaan tidak sesuai dalam konstitusi Jerman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Hukum Jerman Marco Buschmann, pada Jumat (22/12/2023), mengatakan tidak akan mendeportasi warga Ukraina soal kemungkinan mobilisasi di negara asalnya. Ia menyebut bahwa Jerman tidak akan memaksa seseorang untuk ikut berperang.
Pernyataan ini disampaikan terkait kabar militer Ukraina akan memobilisasi 450-500 ribu laki-laki untuk berperang melawan Rusia. Bahkan, Ukraina sudah memperketat hukuman dan aturan bagi warga yang sengaja mangkir dalam mobilisasi militer.
1. Jerman tidak akan memaksa seseorang masuk militer
Marco Buschmann menuturkan Jerman tidak akan memaksa warga negara yang tidak ingin masuk dalam tentara. Maka dari itu, warga Ukraina di Jerman yang menolak perang tidak akan dideportasi ke negara asalnya.
"Jerman tidak akan memaksa seseorang untuk masuk dalam militer atau menjalani wajib militer tanpa kehendaknya sendiri. Saya tidak dapat membayangkan, karena dalam konstitusi Jerman tidak ada seseorang yang dipaksa masuk militer tanpa kehendaknya sendiri," terangnya, dikutip Die Zeit.
"Ini adalah langkah Jerman yang tak hanya menerima kehadiran warga Ukraina, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk bekerja. Kami ingin menarik warga asal Ukraina untuk hidup seperti warga di Jerman," sambungnya.
Baca Juga: Rusia Lebih Pede Hadapi Perang di Ukraina Tahun Depan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.