TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Musim Liburan, Bulgaria Cabut Subsidi Hotel Pengungsi Ukraina

Harga hotel yang disewa sekitar Rp9,2 juta per bulan

Ilustrasi bendera Bulgaria. (instagram.com/elizabetelenkova)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Bulgaria mulai pekan ini resmi mencabut pemberian subsidi hotel di pesisir Laut Hitam bagi ribuan pengungsi asal Ukraina. Keputusan ini berkaitan menjelang datangnya turis pada liburan musim panas di area wisata tersebut. 

Sejak dimulainya konflik bersenjata di Ukraina, sebanyak 110 ribu warga Ukraina sudah mengungsi ke Bulgaria. Sementara itu, Pemerintah menempatkan sebanyak 60 ribu pengungsi ke penginapan di pesisir Laut Hitam memanfaatkan kekosongan hotel saat musim dingin. 

Menyusul keputusan ini, pengungsi Ukraina menemui jalan buntu sebab mereka masih belum tahu harus mengungsi ke mana. Mereka memiliki pilihan yang sulit, entah harus mencari tempat tinggal baru, pergi ke negara lain, ataupun kembali ke negaranya. 

Baca Juga: Swiss Larang Denmark Kirimkan Senjata Buatannya ke Ukraina

1. Petkov sebut pengungsi Ukraina mendapatkan fasilitas mewah di Bulgaria

Perdana Menteri Bulgaria, Kiril Petkov saat mengunjungi proyek mangkrak. (twitter.com/KirilPetkov)

Keputusan ini diungkapkan langsung oleh Perdana Menteri Kiril Petkov yang mengumumkan pencabutan subsidi kepada pengungsi Ukraina yang menetap sementara di hotel. Bahkan, Petkov juga menyebut negaranya tidak akan melanjutkan bantuan penginapan mewah. 

"Bulgaria tidak akan melanjutkan dukungan untuk penginapan mewah di Bulgaria. Setelah tiga bulan, kami sudah memberikan bantuan yang tidak tanggung-tanggung. Sekarang kami akan mulai menormalkan situasi, meskipun faktanya mereka adalah pengungsi," tutur Petkov, dilansir RFE/RL.

Dilaporkan Reuters, manajer hotel Melia Sunny Beach, Hristo Karailiev mengatakan bahwa hotelnya sudah menampung 2.500 pengungsi asal Ukraina. Menyusul keputusan ini, ia menyebut hampir semua pengungsi sudah pergi dan 175 sisanya akan bekerja sebagai pekerja musiman. 

Pemerintah Bulgaria diketahui memutuskan ini menjelang liburan musim panas dan demi menyambut datangnya wisatawan mancanegara. Selain itu, pemerintah sudah membayarkan biaya kamar hotel kosong sebesar 40 lev atau Rp 317 ribu untuk tempat tinggal pengungsi. 

2. Menpar Bulgaria sebut pengungsi Ukraina harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya

Menteri Pariwisata Bulgaria, Hristo Prodanov, pada Jumat (3/5/2022) menyampaikan dukungannya atas PM Petkov. Ia menyebut pengungsi memang hanya sementara berada di hotel dan sekarang hotel akan dibanjiri turis pada musim panas. 

"Entah pengungsi Ukraina akan tetap tinggal di lokasi ini atau mungkin pulang ke negaranya mengingat situasi perang yang mulai meredam. Kami punya pikiran bahwa akan ada warga Ukraina yang bekerja di negara kami dan tidak membutuhkan program ini lagi," tutur Prodanov, dilansir Balkan Insight

Pada April lalu, Prodanov juga menyerukan pencabutan sejumlah fasilitas yang ditujukan bagi pengungsi Ukraina. Ia juga menyebut dukungan dari Bulgaria sudah maksimal dan pengungsi harus mulai bekerja. 

"Solidaritas dan bantuan selama tiga bulan terakhir sudah lebih dari cukup. Mereka harus bekerja sekarang dan menemukan tempat untuk hidup, sama seperti orang pada umumnya," ungkap Prodanov. 

Baca Juga: Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Bulgaria dan Polandia

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya