TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Italia Desak Uni Eropa Bantu Tunisia Adang Migran

Italia berusaha cegah migran masuk ke negaranya

ilustrasi bendera Italia (unsplash.com/@michelebit_)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Piantedosi, pada Selasa (17/10/2023), mendesak Uni Eropa (UE) membantu Tunisia mengadang migran yang hendak menyeberang ke Eropa. Ia pun menekankan agar UE bersedia menepati bantuan yang dijanjikan pada Juli lalu. 

Hubungan UE-Tunisia sedang mengalami pasang surut dalam beberapa bulan terakhir di tengah krisis migrasi. Bahkan, Tunisia telah menolak dana bantuan dari UE yang mencapai 127 juta euro (Rp2 triliun) pada periode pertama yang dianggap tidak sesuai dengan kesepakatan awal. 

Baca Juga: Wamenlu Harap Perjanjian Ekonomi Indonesia-Uni Eropa Cepat Rampung

1. Piantedosi sebut cara terbaik atasi migran dengan gandeng Tunisia

Piantedosi mengatakan, 91 persen dari sekitar 140 ribu migran yang tiba di pesisir Pulau Lampedusa menyeberang dari Tunisia. Ia menyebut bantuan ke Tunisia akan membantu UE menghentikan migran ilegal. 

"Tujuannya adalah, yang pertama dan terpenting untuk menghentikan migran ilegal Afrika tiba di Lampedusa dengan mengadakan inisiatif kuat Eropa dan internasional," tutur Piantedosi. 

"Saya percaya bahwa ini adalah yang terbaik untuk kepentingan semua pihak dengan mengimplementasikan persetujuan antara UE dan Tunisia," sambungnya. 

Dilaporkan Ansa, pekan lalu, Piantedosi menekankan bahwa UE harus segera membangun strategi baru melawan penyelundupan manusia. Ia juga memberikan usulan untuk memperkuat repatriasi migran Afrika dari Tunisia ke negara asalnya. 

2. Italia sudah memperketat kebijakan atasi migran ilegal

Perdaa Menteri Italia, Giorgia Meloni, sudah meresmikan serangkaian kebijakan untuk melawan penyelundupan migran, termasuk mempercepat repatriasi pencari suaka yang tidak disetujui dan menambah hukuman pelaku penyelundup manusia. 

Pemerintah Italia juga setuju mengadang kapal bantuan penyelamat yang dianggap sebagai pendorong banyaknya migran ilegal. Pasalnya, para migran menganggap bahwa kapal penyelamat pasti akan membawanya ketika berada di tengah laut. 

Selain itu, Piantedosi juga menyambut baik keputusan UE untuk mengirimkan kapal perang untuk memantau sepanjang Laut Mediterania. Kapal itu untuk menyelamatkan migran dan menahannya agar tidak keluar dari teritori Italia. 

Baca Juga: Presiden Tunisia Tolak Bantuan UE karena Nilainya Terlalu Kecil

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya