Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Senin (12/8/2024), memerintahkan seluruh pasukannya di Georgia dan Azerbaijan untuk segera pulang. Pihaknya menyebut terdapat ancaman serangan balasan terhadap tentara Israel di dua negara Kaukasus Selatan itu.
Beberapa hari terakhir, situasi di Timur Tengah kian memanas usai tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat mengadakan kunjungan ke Teheran pada 31 Juli lalu. Iran pun menuding Israel ada di balik pembunuhan ini dan berjanji akan membalas.
1. Israel batasi tentara pergi ke luar negeri
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (twitter.com/IsraeliPM) Pemimpin Angkatan Udara Israel Mayor Jenderal Tomer Bar mengumumkan larangan tentara Israel untuk bepergian ke luar negeri. Ia pun menekankan agar tentara yang tidak bertugas dan sedang berada di Georgia dan Azerbaijan segera pulang.
"Kami menghimbau agar tentara yang tidak bertugas dan sedang berada di Georgia dan Azerbaijan untuk segera kembali ke Israel sesegera mungkin karena kedua negara itu berada di dekat Iran," terangnya, dikutip The Times of Israel.
"Militer Israel saat ini sedang mengadakan penilaian ancaman dan risiko. Kami akan terus memperbarui daftar negara-negara di seluruh dunia yang boleh dan aman dikunjungi oleh personel militer Israel," sambungnya.
Sebelumnya, Israel sudah memperingatkan terkait ancaman serangan Iran dalam beberapa hari ke depan. Namun, militer sampai saat ini masih belum mengubah instruksi peringatan kepada warga sipil di Israel.
2. Azerbaijan tolak klaim adanya pasukan Israel di negaranya
Menanggapi kabar ini, Kedutaan Besar Israel di Tbilisi mengonfirmasi kebenaran pengumuman tersebut dan menginstruksikan agar personel militer Israel untuk segera meninggalkan Georgia.
Dilaporkan OC Media, media milik pemerintah Azerbaijan, Azertac menampik adanya larangan tentara Israel untuk berada di Azerbaijan. Media itu menyebut tidak ada sama sekali pasukan negara asing di dalam teritori Azerbaijan.
"Kami menginformasikan kepada Anda bahwa tidak ada kontingen militer dari negara lain di teritori Azerbaijan. Kami mengecam keras manipulasi informasi yang didasarkan pada sebuah kabar bohong," ungkapnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Di sisi lain, pemerintah Georgia tidak memberikan komentar apapun soal instruksi pemulangan pasukan Israel dari negaranya. Namun, Georgia diketahui memiliki hubungan baik dengan Israel dan sekitar 120 ribu Yahudi Georgia sudah menetap di Israel.