TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hungaria Tuntut Kompensasi Uni Eropa soal Penjagaan Perbatasan

Klaim Schengen akan kolaps tanpa Hungaria

ilustrasi bendera Hungaria (pixabay.com/rgy23)

Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Perdana Menteri Hungaria Gergely Gulyas, pada Kamis (12/9/2024), menuntut kompensasi Uni Eropa (UE) terkait penjagaan masuknya migran ilegal di perbatasan terluar. Ia mengklaim Hungaria sudah berperan besar mengadang migran ke negara-negara UE. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Hungaria menjadi salah satu negara yang vokal terkait masalah migran. Negara itu bahkan menolak kebijakan migran baru di UE yang mengharuskan semua negara anggota berbagi rata dalam menampung migran dan pencari suaka. 

1. Tuntut Uni Eropa bayar kompensasi sebesar Rp34 triliun

Gulyas mengungkapkan bahwa UE belum membayarkan sama sekali kompensasi untuk mengadang migran ilegal yang hendak masuk ke dalam Zona Schengen. 

"Negara-negara lain yang melindungi perbatasan terluar sudah mendapatkan kompensasi parsial atau penuh. Sedangkan Hungaria sudah mengeluarkan 2 miliar euro (Rp34 triliun) dalam melindungi perbatasan Zona Schengen dalam beberapa tahun terakhir dan belum menerima kompensasi," tuturnya, dikutip The Budapest Times.

Ia mengingatkan UE bahwa pada 2015 Perdana Menteri (PM) Viktor Orban sudah memperingatkan ancaman kolapsnya Schengen imbas migrasi. Ia mendesak penerapan hukum komunitas agar negara terluar dapat melindungi perbatasan secara efektif. 

"Migrasi dan Jerman sudah berusaha merusak Zona Schengen. Kami memperingatkan bahwa kebebasan bepergian dan pasar bebas UE terancam karena Hungaria tidak mau mendengarkan lagi," tambahnya. 

Baca Juga: WHO Evakuasi 97 Pasien dari Jalur Gaza ke Uni Emirat Arab

2. Wali Kota Brussels mengecam ancaman Hungaria

Wali Kota Brussels Philippe Close mengecam ancaman Hungaria mengirimkan migran ilegal dari perbatasan Hungaria-Serbia ke kotanya. Ia menyebut Belgia akan mengadang bus tersebut dan melarangnya masuk. 

"Saya sudah berbicara dengan PM Belgia Alexander De Croo. Kami akan memblokir masuknya bus tersebut jika memang Hungaria jadi mengeksekusi rencananya. Menurut saya rencana tersebut adalah provokasi. Biarkan kami jelaskan lebih, bus tersebut harus melintasi negara-negara Eropa, termasuk Jerman dan negara kami," terang Close, dilansir Euronews

"Ini bukanlah cara kami berpolitik. Jika Hungaria melanjutkan aksinya seperti ini, maka mereka akan menerima konsekuensi besar. Pemerintahan Orban adalah pemerintahan kecil. Kami akan menolaknya dan Hungaria akan patuh pada Eropa," tambahnya. 

Sementara itu, Sekretaris Negara urusan Migrasi Belgia Nicole de Moor sudah berjanji untuk mengembalikan bus tersebut ke Hungaria jika diberangkatkan. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya