Hungaria Dituduh Permudah Masuknya Warga Rusia-Belarus
Diklaim mengancam keamanan Uni Eropa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Partai Rakyat Eropa, Manfred Weber, mengirim surat kepada Presiden Komisi Eropa Charles Michel untuk memprotes kebijakan Hungaria yang memasukkan warga Rusia dan Belarus dalam pelonggaran aturan visa masuk ke negaranya.
Kebijakan ini bagian dari program kartu nasional Hungaria yang sebelumnya hanya diperbolehkan bagi warga Ukraina dan Serbia. Dengan kartu nasional ini, maka warga asing dari delapan negara diperbolehkan bekerja hingga 2 tahun dan dipermudah mengurus izin tinggal permanen.
1. Diklaim akan meningkatkan mata-mata Rusia di Uni Eropa
Weber mengatakan, mekanisme ini perlu dipertanyakan dan menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan di Uni Eropa (UE). Ia mengklaim kebijakan ini akan mendorong maraknya spionase di UE.
"Kebijakan kartu nasional Hungaria ini akan menciptakan sebuah lubang besar untuk aktivitas spionase. Ini akan membuat warga Rusia dan Belarus semakin mudah bergerak di dalam skema bebas visa Schengen dan UE," tutur Weber pada Selasa (30/7/2024), dikutip The Moscow Times.
"Kurangnya kebutuhan dalam mekanisme masuknya pekerja asal Rusia dan Belarus, ditambah dengan kemungkinan kurangnya pengecekan keamanan, menimbulkan pertanyaan terkait konsekuensi kepada Hungaria dan seluruh negara anggota Schengen," sambungnya.
Ia pun mendesak Michel untuk menangani masalah ini dengan serius dan menjadwalkan negosiasi khusus dalam pertemuan UE. Ia juga mendorong diterapkannya pengetatan dalam mempertahankan integritas di dalam Schengen.
Baca Juga: Polandia: Hungaria Diisolasi di UE Akibat Pemimpinnya Sendiri
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.