Ekuador Tuduh Ada Sabotase yang Sebabkan Krisis Energi
Ekuador tetapkan darurat energi nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Ekuador Daniel Noboa, pada Selasa (16/4/2024), menetapkan darurat energi di negaranya imbas bencana kekeringan. Fenomena El Nino di Amerika Selatan telah mengakibatkan tingginya temperatur udara dan berdampak pada kurangnya pasokan listrik dari PLTA.
Sejak Oktober 2023, Ekuador sudah menerapkan pemadaman bergilir untuk mengurangi beban konsumsi listrik di tengah kekeringan panjang. Pemerintah juga sudah meminta bantuan kepada Kolombia untuk membantu dalam mengatasi krisis energi di negaranya.
1. Noboa ganti Menteri Energi untuk atasi krisis energi
Setelah menetapkan darurat energi nasional, Noboa melakukan reshuffle kabinet dengan mengganti Menteri Energi dan Pertambangan Andrea Arrobo.
"Hari ini, kami sudah menetapkan keputusan yang penting, sekali kali kami harus melakukannya dan mendeklarasikan darurat energi di negara kami. Dengan ini, saya sudah meminta kepada Menteri Energi untuk mundur dari jabatannya," ungkap Noboa.
Dilansir Reuters, posisi Arrobo akan digantikan oleh pejabat sementara yakni Menteri Transportasi Roberto Luque. Ia akan menjabat di dua kementerian sekaligus untuk sementara ini.
"Luque mengemban misi untuk memimpin sektor energi Ekuador dengan kapasitas dan keuletan yang dimilikinya dalam melawan korupsi yang sudah ada di dalam sektor penting ini," tambahnya.
Baca Juga: Dukung Meksiko, Venezuela Ikutan Tutup Kedutaannya di Ekuador
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.