Brasil Peringatkan Situasi di Venezuela Jelang Pilpres
Tolak pernyataan Maduro soal pertumpahan darah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, memperingatkan soal situasi politik dan ketegangan antara pemerintah dan oposisi menjelang pilpres di Venezuela pada 28 Juli nanti. Ia menyebut terdapat risiko kerusuhan besar di Venezuela usai berlangsungnya pilpres.
Pada April lalu, Brasil dan Kolombia sudah memperingatkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk menyelenggarakan pilpres yang adil dan bebas. Pernyataan disampaikan setelah Kejaksaan Venezuela melarang kandidat oposisi Maria Corina Machado dan Corina Yoris maju dalam pilpres.
1. Lula minta Maduro menghargai apapun hasil pilpres Venezuela
Lula memperingatkan Maduro terkait peringatannya soal kemungkinan pertumpahan darah jika ia kalah dalam pilpres Venezuela yang digelar pekan ini. Ia mengaku khawatir dengan ucapan tersebut yang mengancam pecahnya konflik di Venezuela.
"Saya khawatir atas pernyataan tersebut. Saya sudah berbicara dengan Maduro dua kali dan menekankan jika dia ingin berkontribusi menyelesaikan masalah di Venezuela, maka dia harus menghargai proses demokrasi," katanya pada Selasa (23/7/2024), dikutip dari EFE.
"Demokrasi adalah satu-satunya yang dapat menyatakan kalah menangnya calon presiden bukan pertumpahan darah. Maduro harus belajar kapan dia menang dan kapan dia kalah sehingga harus meninggalkan kekuasaannya serta mempersiapkan pemilu selanjutnya," tambahnya.
Ia menekankan bahwa pemilu pekan ini adalah satu-satunya peluang bagi Venezuela untuk mengembalikan situasi normal dan bergabung dengan komunitas internasional. Ia menyatakan bahwa itu yang diinginkannya dan rakyat Venezuela.
Baca Juga: Venezuela Sebut Kanada Picu Instabilitas di Karibia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.