TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bolivia Kecam AS yang Diduga Intervensi Urusan Negaranya

AS dituduh ingin menggerakkan kudeta di Bolivia

ilustrasi bendera Bolivia (unsplash.com/@mlshajder)

Intinya Sih...

  • Kemlu Bolivia mengecam intervensi AS dalam urusan negaranya.
  • Staf Kedubes AS dituduh melakukan instrusi urusan dalam negeri oleh Kemlu Bolivia.
  • Rencana AS untuk mengubah rezim di Bolivia disampaikan langsung oleh Duta Besar AS melalui potongan audio yang bocor.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Bolivia mengecam intervensi Amerika Serikat (AS) terhadap urusan dalam negaranya. Alhasil, Bolivia sudah memanggil Duta Besar AS di La Paz, Debra Hevia untuk menjelaskan terkait tindakan stafnya. 

Belakangan ini, hubungan kedua negara terus memanas menyusul tudingan Menteri Ekonomi Bolivia Marcelo Montenegro soal AS yang berniat mendorong kudeta di negaranya. Di sisi lain, Washington menampik klaim La Paz terkait tuduhan menggerakkan kudeta. 

Baca Juga: Presiden Iran Tewas, Ucapan Duka Mengalir dari India hingga Bolivia

1. Desak penghormatan terhadap kedaulatan Bolivia

Kemlu Bolivia mengatakan bahwa sejumlah staf di Kedutaan Besar AS melakukan aksi yang dipandang sebagai instrusi urusan dalam negeri. 

"Protes ini mengenai kekhawatiran soal rentetan proklamasi dan aksi yang dilakukan oleh sejumlah staf di Kedubes AS di La Paz. Aksi mereka mencurigakan dan dapat dikategorikan dalam intervensi urusan dalam negeri," ungkapnya pada Senin (24/6/2024), dikutip Telesur.

"Bolivia selalu mempromosikan kebijakan luar negeri yang didasarkan pada prinsip menghormati kedaulatan, kesetaraan, non-intervensi sesuai dalam norma hukum internasional yang mengatur hubungan diplomatik antarnegara," sambungnya. 

Pihaknya menekankan akan mengecam segala aksi promosi intervensi urusan dalam negeri suatu negara. 

2. Terdapat dugaan kebocoran rencana AS di Bolivia

Pada April 2024, media online El Radar mengungkap rencana AS untuk mengadakan perubahan rezim di Bolivia. Bahkan, pernyataan itu disampaikan langsung oleh Hevia lewat sebuah potongan audio yang bocor. 

"Kami sudah bekerja sejak lama untuk mencapai perubahan di Bolivia. Ini sangat vital bagi kami. Ini semua akan benar-benar berubah, jika eks Presiden Bolivia Evo Morales dan Presiden Bolivia Luis Arce turun dari pemerintahan dan menutup halaman ini," ungkapnya. 

"AS akan terus terlibat dalam memperkuat sekutu, organisasi, kolaborator. Contohnya, pemerintah kami sudah menawarkan beasiswa di Bolivia dan sekarang kami akan menambahnya karena pemuda akan menjadi agen perubahan dan mereka sangat-sangat penting," sambungnya. 

Rencana tersebut termasuk mempromosikan perpecahan internal dalam Partai MAS (Movimiento al Socialismo) dan mendukung salah satu kandidat oposisi untuk memenangkan pilpres 2025. 

Baca Juga: Bolivia Tolak Tudingan Argentina soal Keberadaan Tentara Iran

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya