Blok Ekonomi Afrika Tengah Tangguhkan Keanggotaan Gabon Usai Kudeta
Tolak kepemimpinan Oligui Nguema di Gabon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Economic Community of Central African States (ECCAS), pada Selasa (5/9/2023), resmi mengumumkan penangguhan keanggotaan Gabon. Keputusan diambil setelah pelantikan Jenderal Brice Oligui Nguema sebagai presiden di negara Afrika Tengah tersebut.
Kudeta militer di Gabon berlangsung secara tiba-tiba setelah pengumuman kemenangan kontroversial calon petahana, Presiden Ali Bongo Ondimba pekan lalu. Ondimba yang ditahan pun langsung menyuarakan permintaan tolong kepada komunitas internasional.
Baca Juga: Daftar 7 Negara Afrika yang Alami Kudeta dalam Tiga Tahun Terakhir
1. Pemimpin Afrika Tengah khawatir terjadi kudeta di negaranya
Keputusan penangguhan ini diutarakan oleh Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, yang memimpin pertemuan ECCAS terkait keamanan, kedamaian, dan stabilitas kawasan.
Ia pun memperingatkan terkait situasi di Afrika Tengah dan masalah yang dihadapi di seluruh Afrika di tengah maraknya kudeta militer. Pemimpin negara-negara Afrika pun ketar-ketir karena terancam dilengserkan oleh militer di negaranya.
Presiden Zambia, Hakainde Hichilema, mengungkapkan bahwa potensi kudeta militer tidak mengancam stabilitas di Afrika bagian selatan.
"Kepada semua rekan, kami pikir bahwa kami sedang malu dan mereka dapat merusak hukum dan mendapat hiburan dari pengambilalihan kekuasaan, termasuk kudeta yang tidak demokratik," tuturnya, dikutip Africa News.
Baca Juga: 5 Fakta Gabon, Negara di Afrika Barat yang Baru Saja Dilanda Kudeta
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.