TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belarus Tingkatkan Pertahanan di Perbatasan Ukraina

Klaim ada ancaman sabotase dari Ukraina

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke pangkalan militer Obuz-Lesnovsky. (president.gov.by)

Intinya Sih...

  • Pemerintah Belarus meningkatkan pertahanan di perbatasan Ukraina dengan menerjunkan pasukan tambahan dan sistem roket peluncur.
  • Belarus menemukan komponen bahan pembuat alat peledak yang diduga diselundupkan oleh pasukan Penjaga Perbatasan Ukraina.
  • Pusat Perlawanan Disinformasi di Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina menyebut tuduhan dari Belarus sebagai operasi psikologis yang dilancarkan oleh Rusia.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Belarus meningkatkan pertahanan di perbatasan Ukraina dengan menerjunkan pasukan tambahan dan sistem roket peluncur pada Jumat (28/6/2024). Pihaknya mengklaim terdapat sebuah insiden keamanan yang mengancam negaranya. 

Selain ketegangan di perbatasan Ukraina, Belarus juga terlibat ketegangan dengan Polandia terkait meningkatnya migran Timur Tengah di perbatasan kedua negara. Warsawa menuding Minsk sengaja mengirimkan migran ilegal ke negaranya sebagai wujud serangan hybrid.

Baca Juga: PBB Minta Belarus Selidiki Penyiksaan dan Kematian Tahanan Politik 

1. Belarus temukan komponen alat peledak di perbatasan Ukraina

bendera Belarus (facebook.com/szijjarto.peter.official)

Juru Bicara Komite Perbatasan Belarus Anton Bychkovsky mengungkapkan terdapat sejumlah komponen bahan pembuat alat peledak yang berhasil ditemukan di sejumlah area perbatasan Ukraina. Ia menambahkan, komponen alat peledak tersebut diduga diselundupkan oleh pasukan Penjaga Perbatasan Ukraina di Zhitomir. 

"Pasukan kami menemukan sejumlah kontainer di perbatasan yang berisikan 2 kg bahan pembuat alat peledak berbahan dasar plastik, seperti sekering, sekering aktuator, dan detonator," terangnya, dikutip Belta

Berdasarkan penemuan komponen alat peledak, Belarus pun berusaha mencegah memburuknya situasi dan ketegangan di perbatasan. Ia pun menyerukan agar semua provokasi dari Ukraina segera dihentikan. 

2. Ukraina sebut Belarus menggerakkan operasi psikologis

proses pembangunan tembok perbatasan Ukraina-Belarus (twitter.com/Gerashchenko_en)

Pusat Perlawanan Disinformasi di Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa tuduhan dari Belarus ini adalah operasi psikologis yang dilancarkan oleh Rusia. Pada Mei lalu, pihaknya menyebut metode tersebut akan dioperasikan dalam waktu dekat. 

"Kami sudah memprediksi akan ada serangkaian pernyataan provokatif dari pemimpin di Rusia dan Belarus untuk mengancam Ukraina dalam waktu dekat. Ini merupakan salah satu darinya untuk menimbulkan rasa panik di masyarakat," ujarnya, dikutip The Kyiv Independent

Hubungan Ukraina-Belarus terus menegang di tengah pecahnya perang Rusia-Ukraina karena Presiden Belarus Alexander Lukashenko setuju negaranya menjadi lokasi invasi Rusia ke Ukraina pada awal 2022. 

Baca Juga: Negara Baltik Bangun Tembok Drone di Perbatasan Rusia-Belarus

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya