Belarus Tidak Akan Halangi Migran ke Uni Eropa
Tolak tuduhan dorong masuknya migran ke UE
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Senin (19/8/2024), mengatakan tidak akan menghalangi migran asal Timur Tengah dan Afrika untuk menuju Uni Eropa (UE). Ia menampik tuduhan Polandia bahwa negaranya mendorong migran masuk ke wilayahnya.
Di tengah inkursi Ukraina ke Kursk Oblast, Belarus menuding drone Ukraina masuk ke negaranya. Alhasil, Minsk mengklaim sudah menerjunkan sepertiga tentaranya di perbatasan Belarus-Ukraina untuk menghindari ancaman provokasi dari Kiev.
1. Kehadiran migran disebabkan oleh Barat
Lukashenko menyebut masuknya migran ke negara-negara UE lewat teritori negaranya adalah akibat dari sanksi yang diterapkan kepada Belarus.
"Mereka menolak saya karena faktanya migran datang lewat perbatasan Belarus. Anda telah menaruh pelatuk di leher saya dalam bentuk sanksi dan mereka ingin saya melindungi UE dari arus migran. Ini tidak bisa seperti itu. Biarkan mereka pergi ke mana pun mereka mau. Mereka tidak bersama kami. Ini adalah kebijakan saya," katanya, dikutip TVP World.
Ia menambahkan, krisis migrasi saat ini disebabkan oleh konflik dan instabilitas di sejumlah kawasan di Timur Tengah, seperti Afghanistan. Ia menyebut instabilitas di negara-negara tersebut didorong oleh Barat.
"Melintasi Laut Mediterania sangatlah berisiko dan banyak migran yang kehilangan nyawanya. Adanya bahaya itu, mereka mulai terbang ke Rusia dan berjalan lewat Belarus untuk menuju ke Polandia dan ke tujuan akhirnya di Jerman. Sejumlah orang menetap di Polandia, tapi tidak menetap di Belarus," sambungnya.
Baca Juga: Belarus Kerahkan Hampir Sepertiga Tentara ke Perbatasan Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.