Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Panglima MIliter Belarus Pavel Muraveyka mengungkapkan bahwa negaranya tidak akan ragu menggunakan senjata nuklir jika keamanannya terancam. Pernyataan ini disampaikan di tengah ketegangan dengan Polandia dan Ukraina.
Pada akhir pekan, Belarus sudah meningkatkan pertahanan di perbatasan Ukraina setelah ditemukan komponen alat peledak di dekat perbatasan. Minsk menduga bahwa Kiev berupaya melancarkan sabotase di negaranya.
Baca Juga: Belarus Tingkatkan Pertahanan di Perbatasan Ukraina
1. Klaim Belarus akan gabung SCO
Tentara yang membawa bendera Belarus. (twitter.com/MOD_BY) Muraveiko mengungkapkan bahwa tentaranya dapat mengoperasikan senjata nuklir non-strategis dan memiliki kapabilitasnya untuk menggunakannya jika kedaulatan dan kemerdekaannya terancam.
"Senjata adalah mainan mahal dari korporasi transnasional, industri manufaktur senjata untuk dimainkan. Maka dari itu, kenapa perang dimunculkan dalam rangka melanjutkan pembangunan dalam kompleks industri militer. Militerisasi sudah diciptakan dengan sengaja," terangnya pada Senin (1/7/2024), dilansir Belta.
"Kami memiliki pemimpin yang bijaksana. Kami punya kebijakan yang cukup untuk mengalihkan dari militerisasi ekstrem. Dalam beberapa hari ke depan, Republik Belarus akan menjadi bagian resmi dari Shanghai Cooperation Organization (SCO)," tambahnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa Polandia sepertinya ingin mengintervensi dengan langkah-langkah yang sudah dilakukan Belarus.
2. Ukraina sebut Belarus terus mendukung Rusia
proses pembangunan tembok perbatasan Ukraina-Belarus (twitter.com/Gerashchenko_en) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Juru Bicara Penjaga Perbatasan Ukraina Andrii Demchenko mengatakan bahwa Belarus terus mendukung Rusia dalam invasi skala besar ke Ukraina. Ia pun menekankan Belarus akan tetap menjadi ancaman langsung bagi Ukraina.
"Belarus telah membuat provokasi besar pada 24 Februari 2022 ketika membuka perbatasannya untuk pasukan Rusia dan sayangnya, Belarus sekarang terus melanjutkan dukungan kepada negara teroris dalam invasi skala besar di negara kita," ungkapnya, dilansir Ukrinform.
"Maka dari itu, perbatasan Belarus akan tetap menjadi ancaman kepada kita dan kami akan melanjutkan penguatan keduanya di bidang teknis dan mempertahankan pasukan di sana dalam mencegah segala aksi yang mungkin dilakukan Belarus," tambahnya.
Baca Juga: Polandia Sebut Uni Eropa Proritaskan Keamanan di Perbatasan Belarus