TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantuan Diblokir, Mali Putus Hubungan Diplomatik dengan Swedia

Relasi Mali dan negara-negara Barat terus memanas

ilustrasi bendera Swedia (pixabay.com/picudio)

Intinya Sih...

  • Mali mengusir Dubes Swedia akibat hubungan dekat junta militer dengan Rusia.
  • Swedia menangguhkan bantuan pembangunan ke Mali karena keterlibatan Mali dengan Rusia.
  • Swedia akan menerima imigran terendah selama lebih dari 50 tahun terakhir.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Mali resmi mengusir Duta Besar (Dubes) Swedia pada Jumat (9/8/2024), menyusul ketegangan kedua negara dalam sepekan terakhir. Keputusan ini dilatarbelakangi kedekatan junta militer Mali dengan Rusia dalam beberapa tahun terakhir usai kudeta militer pada 2021. 

Pekan lalu, Mali sudah memutus hubungan dengan Ukraina menyusul dugaan pemberian informasi intelijen terhadap pemberontak Strategic Framework for the Defense of the People of Azawad (CSP-DPA). Informasi itu diklaim mengakibatkan kekalahan besar tentara Mali dan pasukan PMC Wagner. 

Baca Juga: Mali Putus Hubungan dengan Ukraina imbas Klaim Bantu Pemberontak

1. Swedia kirim bantuan sebesar Rp5,6 triliun dalam sedekade terakhir

Pemerintah militer Mali menetapkan persona non-grata kepada Dubes Swedia di Bamako Kristina Kuhnel. Ia hanya diberikan waktu selama 72 jam untuk meninggalkan teritori negara Afrika Barat tersebut. 

Dilansir Africa News, Swedia merupakan salah satu penyumbang terbesar bantuan pembangunan ke Mali. Bahkan, Swedia sudah memberikan bantuan sebesar 330 juta dolar AS (Rp5,6 triliun) dalam 10 tahun terakhir kepada Mali. 

Pada Juni lalu, Swedia sudah menyatakan akan menutup Kantor Kedutaan Besar di Mali dan Burkina Faso. Langkah ini menyusul retaknya hubungan dengan Swedia imbas dukungan kedua negara pimpinan junta militer itu kepada Rusia. 

2. Swedia memprotes kedekatan Mali dan Rusia

Menteri Pembangunan Internasional dan Perdagangan Swedia Johan Forssell mengatakan bahwa dana bantuan pembangunan kepada Mali ditangguhkan karena hubungannya dengan Rusia. 

"Anda tidak dapat mendukung perang ilegal Rusia di Ukraina dan pada saat yang sama menerima beberapa ratus juta krona bantuan pembangunan setiap tahunnya dari pemerintah Swedia," tutur Forssell, dilansir Reuters

Pada November 2022, Prancis sudah menangguhkan bantuan kepada pemerintah militer Mali yang memperbolehkan masuknya pasukan pembunuh bayaran PMC Wagner untuk membantu melawan teroris.

"Mengenai sikap junta militer Mali yang beraliansi dengan pembunuh bayaran Rusia, PMC Wagner, kami memutuskan menangguhkan bantuan kemanusiaan ke Mali. Namun, bantuan masih dilanjutkan melalui organisasi non-profit dan organisasi masyarakat," ungkapnya. 

Baca Juga: Swedia Kecam Tindakan Agresif China terhadap Filipina di LCS  

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya