AS Tangguhkan Dana Bantuan Kemanusiaan ke Gabon usai Kudeta
Khawatir disalahgunakan oleh militer
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan penangguhan dana bantuan kemanusiaan ke Gabon pada Selasa (26/9/2023). Keputusan ini dilakukan setelah kudeta militer Gabon yang melengserkan Presiden Ali Bongo Ondimba pada akhir Agustus.
Gabon menjadi negara terakhir yang terdampak rentetan kudeta militer di Afrika dalam beberapa tahun terakhir. Militer Gabon mengambilalih kekuasaan beberapa saat usai pengumuman hasil pilpres yang kembali dimenangkan oleh calon petahana Ali Bongo.
Baca Juga: 5 Fakta Gabon, Negara di Afrika Barat yang Baru Saja Dilanda Kudeta
Baca Juga: Gabon Janjikan Proses Transisi Demokrasi Selama 2 Tahun
1. AS hentikan sejumlah program bantuan di Gabon
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan bahwa pemblokiran dana bantuan ke Gabon ini pada beberapa sektor. Namun, tidak dijelaskan secara detail program dan berapa bantuan dana yang dihentikan untuk sementara waktu.
"Kebijakan ini mengikuti langkah dari Economic Community of Central African States (ECCAS), Uni Afrika, dan lembaga internasional lainnya terhadap Gabon. Kami akan menelusuri lagi fakta di lapangan dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di Gabon," tuturnya, dikutip France24.
Blinken menambahkan bahwa pernyataan soal penangguhan program bantuan ini tidak berdampak pada operasional Kedutaan Besar AS di Gabon.
"Kami akan melanjutkan operasional pemerintahan AS di Gabon, termasuk urusan diplomatik dan konsulat dalam membantu warga negara AS yang tengah berada di negara Afrika Tengah itu," sambungnya.
Baca Juga: Gabon Tunjuk Brice Oligui Nguema Jadi Presiden Transisi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.