TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS: Rusia Harus Keluar dari Ukraina jika Khawatir soal Kursk

Ukraina terus lancarkan serangan ke Kursk

Misil jarak jauh Ukraina. (x.com/DefenceU)

Intinya Sih...

  • Rusia diminta keluar dari Ukraina jika khawatir dengan situasi keamanan di Kursk Oblast.
  • Ukraina mengakui melancarkan serangan ke Rusia untuk mendesak Putin memulai negosiasi damai.
  • Serangan Ukraina di Kursk disebut sebagai tindakan brilian dan berani oleh Senator AS Lindsey Graham.

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby, pada Selasa (13/8/2024), mengatakan bahwa Rusia seharusnya keluar dari Ukraina jika memang khawatir dengan situasi keamanan di Kursk Oblast. 

Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui bahwa tentara Ukraina sudah melancarkan serangan ke dalam teritori Rusia. Ia mengaku aksi ini dilakukan untuk mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin memulai negosiasi damai. 

1. Tepis tuduhan serangan dikoordinasikan dengan Barat

Kirby menepis tudingan Rusia bahwa serangan ofensif Ukraina di Kursk ini dikoordinasikan dengan Barat. Ia mengklaim pernyataan tersebut hanyalah propaganda Rusia yang digaungkan Kremlin. 

"Saya tidak akan membicarakan operasi militer Ukraina, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya. Namun, jangan salah: ini adalah perang Putin terhadap Rusia. Dan jika dia tidak suka, jika ini membuatnya sedikit terganggu, maka solusinya sangat mudah, yakni dia dapat menarik diri dari Ukraina dan mengakhiri perang," terangnya, dilansir UNN.

"Hanya satu pihak yang beperang di Ukraina yakni Rusia sendiri. Mereka yang menginvasi Ukraina dan Ukraina mempertahankan diri dari agresi. Ini adalah perang Rusia melawan Ukraina tidak lebih dan kurang dan ini sudah terjadi sejak awal," sambungnya. 

2. Graham sebut aksi Ukriana brilian dan berani

Senator Republikan AS, Lindsey Graham yang mengunjungi Kiev pada Senin (12/8/2024), mengatakan bahwa serangan kejutan Ukraina di Kursk Oblast, Rusia adalah sebuah aksi brilian dan berani.

"Saya pikir serangan di Kursk adalah sebuah tindakan brilian dan indah. Lanjutkan. Masalahnya adalah administrasi. Berikan mereka senjata dan mereka akan memenangka perang dan mereka tidak boleh kalah," tuturnya, dikutip Reuters.

Sementara itu, Presiden Zelenskyy mengaku sudah berterima kasih atas bantuan senjata dan dukungan dari AS. Ia juga membicarakan soal kemungkinan pengiriman senjata jarak jauh dengan Graham. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya