TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Klaim Kebijakan Pembatasan Sukses Turunkan Imigran Ilegal

Krisis migrasi jadi isu penting dalam pilpres AS

Petugas CBP saat mengdang migran di perbatasan AS-Meksiko. (twitter.com/GregAbbott_TX)

Jakarta, IDN Times - Kepala DHS (Department of Homeland Security) Alejandro Mayorkas, pada Rabu (26/6/2024), mengungkapkan kesuksesan kebijakan pembatasan di perbatasan AS-Meksiko. Ia mengklaim bahwa kebijakan tersebut mampu menurunkan angka imigran ilegal yang masuk dalam sepekan. 

Kebijakan pembatasan yang lebih ketat ini diterapkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memutus akses pencari suaka ketika datang di perbatasan AS-Meksiko. Langkah ini diklaim hanya berbeda sedikit dari yang dicoba dilakukan oleh mantan Presiden Donald Trump. 

1. Diklaim turunkan masuknya imigran ilegal hingga 40 persen

suasana di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko (unsplash.com/levimeirclancy)

Ketika berkunjung ke Tucson, Arizona, Mayorkas mengatakan bahwa rerata penangkapan migran ilegal di perbatasan menurun signifikan jadi kurang dari 600 orang. Ia membandingkan data pada awal Juni yang jumlahnya mencapai 1.200 orang. 

"Kebijakan pembatasan pencari suaka ini sukses dalam menurunkan angka migran yang masuk secara ilegal ke AS. Ini menunjukkan perubahan kalkulasi dari migran yang berencana untuk melintasi perbatasan secara ilegal," ungkap Mayorkas, dikutip Associated Press

Data DHS menunjukkan rerata penangkapan petugas CBP (Customs and Border Protection) dalam 7 hari terakhir menurun di bawah 2.400 orang. Artinya, terdapat penurunan lebih dari 40 persen dibanding sebelum ditetapkan kebijaakn pembatasan. 

Sementara, CBP melaporkan dalam laporan bulanannya terdapat penurunan penangkapan migran sebesar 25 persen sejak kebijakan itu diterapkan. Hasil ini mengindikasikan penurunan besar migran ilegal. 

Baca Juga: Meksiko-AS Sepakat Lindungi Pengawas Buah Avokad dan Mangga

2. Lebih dari 400 migran diduga diselundupkan jaringan ISIS

suasana di perbatasan AS-Meksiko (unsplash.com/gregbulla)

DHS juga mengungkapkan terdapat 400 imigran asal Asia Tengah dan kawasan sekitarnya yang masuk ke AS dalam 3 tahun terakhir. Mereka terindikasi diselundupkan oleh jaringan penyelundupan manusia yang berafiliasi dengan ISIS. 

Dilaporkan NBC News, lebih dari 150 di antaranya sudah ditangkap dan 50 lainnya masih belum diketahui keberadaannya. Pihak imigrasi lokal pun sudah dikerahkan untuk melakukan pencarian dan akan menangkapnya. 

Namun, Mayorkas membantah bahwa lebih dari 400 imigran asal Asia Tengah tersebut dibawa ke AS oleh jaringan teroris. 

"Dalam kasus ini, sempat ada informasi ancaman ISIS karena beberapa individu terlibat penyelundupan migran di perbatasan. Ini yang membuat kami harus ekstra hati-hati. Namun, belum ada indikasi ancaman terhadap keamanan AS saat ini," tambahnya. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya