AS Bantah Tuduhan Rencanakan Pembunuhan kepada Maduro
Hubungan AS-Venezuela kian memanas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Amerika Serikat (AS), pada Minggu (15/9/2024), membantah tuduhan dari pemerintah Venezuela bahwa Central Intelligence Agency (CIA) sedang merencanakan pembunuhan kepada Presiden Nicolas Maduro.
Sehari sebelumnya, Venezuela menangkap beberapa warga asing asal Spanyol, Ceko, dan AS dalam sebuah operasi. Mereka diduga terlibat penyelundupan 400 senjata api kepada pembunuh bayaran untuk membunuh Maduro dan pejabat di Venezuela lainnya.
1. Klaim tuduhan Venezuela adalah kebohongan
Tudingan Venezuela datang setelah mengonfirmasi tambahan dua warga asing yang ditangkap dan memastikan ada tiga warga AS yang terlibat dalam rencana pembunuhan kepada Presiden Maduro usai pilpres.
Melansir dari CNN, Kemlu AS meyebut tuduhan dari Caracas tersebut tidaklah benar dan dapat dikategorikan kabar menyimpang. Pihaknya menambahkan bahwa Washington akan selalu mendukung solusi demokratik dalam menyelesaikan krisis politik di Venezuela.
Menanggapi krisis politik di Venezuela, Kemlu AS sudah memperingatkan warganya tidak berkunjung ke negara Amerika Selatan itu. Peringatan ini terkait ancaman penangkapan paksa warga AS yang berkunjung ke Venezuela di tengah tensi kedua negara.
Salah satu warga negara AS yang ditangkap diketahui sebagai seorang personel Angkatan Laut SEAL dan disebut pergi atas kunjungan pribadi. Namun, Badan Intelijen Venezuela (SEBIN) sudah menangkapnya dan menuduhnya terlibat dalam upaya kudeta.
Baca Juga: Maduro Hormati Keputusan Pemimpin Oposisi Pergi dari Venezuela
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.