Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Armenia (NSS), pada Rabu (18/9/2024), mengungkap dugaan rencana kudeta untuk menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Nikol Pashinyan. Pihaknya menyebut pelaku kudeta tersebut diduga memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia.
Hubungan diplomatik Rusia-Armenia terus memanas dalam beberapa tahun terakhir menyusul kritikan Pashinyan terhadap aliansi CSTO. Bahkan, Yerevan terus mendekatkan diri ke Barat dan sempat mengungkapkan keinginan untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE).
1. Terduga pelaku berasal dari Armenia dan Nagorno-Karabakh
NSS mengatakan berhasil menangkap tiga orang terduga pelaku yang diketahui merupakan warga Armenia dan Nagorno-Karabakh. Selain itu, terdapat empat terduga pelaku lainnya yang sudah ditetapkan sebagai buronan.
Dilansir Novaya Gazeta, mereka diduga sudah menjalani latihan persiapan kudeta di Rostov-on-Don, Rusia. Beberapa di antaranya menolak berpartisipasi dalam latihan dan memilih kembali ke Armenia dari pangkalan militer di Rusia yang dikenal dengan nama Arbat.
Sampai saat ini, informasi mengenai terduga pelaku tersebut belum dapat ditemukan secara bebas. Namun, Arbat diketahui sebagai nama militan Rusia yang terbentuk dari etnis Armenia dan dilaporkan membantu dalam perang di Ukraina.
Terduga pelaku tersebut diduga sudah merekrut warga Armenia dan mantan Nagorno-Karabakh untuk membantu rencana menggulingkan pemerintahan Pashinyan. Mereka pun dijanjikan menrima bayaran sebesar 2.150 euro (Rp36,4 juta) per bulan.
Baca Juga: Iran-Rusia Tegang soal Koridor di Armenia
2. Sebut Armenia memiliki musuh di dalam dan luar negeri
Tentara Armenia. (x.com/ArmeniaMODTeam) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kepala Komite Pertahanan dan Keamanan di Parlemen Armenia, Andranik Kocharian, mengungkapkan bahwa memang ada musuh pemerintah Armenia yang berada di luar maupun di dalam negeri.
"Penangkapan terduga pelaku kudeta ini adalah bukti bahwa musuh di dalam maupun di luar negeri terus melanjutkan kerja sama dan saling membantu melalui berbagai cara untuk mengambilalih kekuasaan, termasuk melalui jalan terorisme," tegasnya, dikutip RFE/RL.
Pada tahun lalu, NSS mengaku sudah menggagalkan dua rencana percobaan kudeta di Armenia. Otoritas Armenia sudah menangkap salah seorang politikus ternama, Albert Bazeyan dan beberapa orang lainnya yang diduga mencoba mengadakan kudeta.
Pada Maret 2024, Bazeyan sudah ditetapkan sebagai tahanan rumah dan dibebaskan sebulan lalu. Ia selama ini membantah tuduhan terlibat dalam percobaan kudeta untuk menggulingkan Pashinyan.