TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Zelenskyy Kecam Serangan Rusia di Minggu Palem Ortodoks

Situasi di Kota Zaporizhzhia masih sengit

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (twitter.com/ZelenskyyUa)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengutuk serangan udara Rusia yang dilakukan selama perayaan Minggu Palem oleh Gereja Ortodoks. Serangan Rusia tersebut menewaskan seorang pria berusia 50 tahun dan putrinya yang berusia 11 tahun.

Layanan darurat Ukraina mengatakan pria dan putrinya tewas setelah pasukan Rusia menyerang sebuah bangunan perumahan di tenggara kota Zaporizhzhia. Seorang wanita yang diyakini sebagai istri dan ibu korban yang tewas ditemukan masih hidup di bawah reruntuhan di lokasi penyerangan.

Baca Juga: Rusia Dituduh Bocorkan Dokumen Pertahanan Rahasia AS 

Baca Juga: Rudal Rusia Hantam Rumah di Zaporizhzhia, Ayah Anak Tewas

1. Zelenskyy berharap Minggu Palem berikutnya bisa dilakukan dalam keadaan damai

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (twitter.com/ZelenskyyUa)

Zelenskyy menyatakan kemarahan akibat serangan Rusia pada Minggu Palem. “Beginilah cara negara teroris menandai Minggu Palem,” kata Zelenskyy dalam pidato video malamnya.

“Beginilah cara Rusia menempatkan dirinya dalam isolasi yang besar dari dunia," tambah Zelenskyy, dilansir Al Jazeera. Pernyataan Zelenskyy datang ketika militer Ukraina melaporkan serangan Rusia di garis depan, khususnya di kota timur Bakhmut dan Avdiivka.

Zelenskyy memuji unit militer yang mempertahankan posisi di timur. Dia juga mengungkapkan harapannya bahwa Minggu Palem berikutnya akan berlangsung dengan damai. 

Baca Juga: Paus Fransiskus Singgung Situasi di Israel-Palestina dalam Misa Paskah

2. Kebanyakan umat Kristen Ortodoks di Ukraina mengikuti Kalender Julian

Paus Fransiskus (twitter.com/Pontifex)

Sebagian besar dari 43 juta orang Ukraina adalah umat Kristen Ortodoks yang mengikuti Kalender Julian yang dirancang oleh kaisar Romawi Julius Caesar. Artinya, mereka merayakan Paskah seminggu lebih lambat dari mayoritas umat Kristen di negara Barat lainnya.

Paus Fransiskus yang melakukan pidato terkait paskah pada Minggu (9/4/2023) memohon kepada Tuhan agar “menghibur yang terluka dan semua orang yang telah kehilangan orang-orang terkasih”.

Dia juga berharap “membantu orang-orang Ukraina yang terkasih dalam perjalanan mereka menuju perdamaian, dan memberikan terang Paskah atas orang-orang Rusia," tambahnya, dilansir Channel News Asia.

Paus Fransiskus juga berhadap kedamaian di beberapa wilayah konflik lainnya seperti Palestina, Suriah, hingga Republik Demokratik Kongo. Dia juga mendoakan para korban gempa bumi di Turkiye dan Suriah.

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya