TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Malawi: Imbas Krisis Iklim, Kami Akan Miskin Selamanya

Operasi penyelamatan berlangsung dengan lambat

Presiden Malawi Lazarus Chakwera (twitter.com/LAZARUSCHAKWERA)

Jakarta, IDN Times - Presiden Malawi Lazarus Chakwera, pada Senin (20/3/2023), mengatakan bahwa hampir setengah dari negaranya rusak akibat Topan Freddy. Bencana tersebut menewaskan ratusan orang dan tercatat sebagai badai tropis terlama.

Chakwera pun meminta masyarakat internasional untuk ikut membantu, karena kerusakan yang terjadi di negaranya sangat parah.

Baca Juga: Malawi Minta Bantuan Internasional usai Dilanda Topan Freddy

1. Malawi akan tetap berada dalam kemiskinan akibat perubahan iklim

Ilustrasi Angin Topan (IDN Times/Mardya Shakti)

Chakwera menyatakan, badai yang menimpa negaranya tak lepas dari perubahan iklim.

“Ini menunjukkan bahwa masalah perubahan iklim adalah nyata dan kami berada tepat di jalurnya,” kata Chakwera, dilansir The Guardian.

Dia menambahkan, krisis iklim mengancam negara seperti Malawi berada dalam kemiskinan abadi. 

Jumlah korban tewas di Malawi mencapai 500 jiwa. Keluarga serta tim penyelamat menghabiskan akhir pekan menggali lumpur dan puing-puing, sering kali dengan tangan kosong untuk mencari mereka yang hilang.

“Kerusakan terjadi di 13 distrik, hampir separuh negara, dan bukan hanya jumlah orang kami yang kehilangan nyawa, tetapi juga kerusakan dan kehancuran. Kami membutuhkan bantuan dan dukungan semua orang untuk mengurangi dampak tragedi ini,” kata Chakwera.

2. Kerusakan infrastruktur melumpuhkan aktivitas ekonomi di Malawi

Chakwera juga mengatakan, masyarakatnya tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar akibat badai.

“Kami membutuhkan bantuan dan dukungan semua orang untuk mengurangi tragedi ini. Kami menderita dan kami tidak dapat memenuhi kebutuhan. Kami telah mendirikan kemah sementara dan makanan dibutuhkan, tempat berlindung," katanya.

“Sekitar 36 jalan rusak, sembilan jembatan hanyut, dan masih ada kasus di mana orang terlantar, seluruh desa tidak dapat kami jangkau," tambahnya..

Kerusakan pada Jembatan Mpondasi di Jalan Mangochi-Monkeybay telah memengaruhi aktivitas ekonomi dan perjalanan di seluruh distrik.

"Kami akan merehabilitasi semua infrastruktur yang rusak untuk keuntungan sosial dan ekonomi. Semua masyarakat yang terkena dampak juga akan dirawat," cuit Chakwera melalui akun Twitter miliknya.

Baca Juga: Salah Satu Terbesar di Sejarah AS, Badai di Selatan Tewaskan 9 Orang

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya