TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Israel Menggandakan Tahanan Palestina Menjadi 10 Ribu Orang

Ada 4 ribu pekerja yang ditangkap Israel

ilustrasi penjara (unsplash.com/Ye Jinghan)

Jakarta, IDN Times - Israel telah menangkap begitu banyak warga Palestina dalam dua minggu terakhir sejak dimulainya pemboman terhadap Jalur Gaza. Hal ini membuat jumlah warga Palestina yang ditahan di Israel meningkat dua kali lipat.

Ada sekitar 5.200 warga Palestina di penjara-penjara Israel sebelum tanggal 7 Oktober 2023 ketika kelompok perlawanan bersenjata Palestina Hamas melancarkan serangan terhadap Israel. Israel segera merespons dengan kampanye pengeboman tanpa henti di Gaza.

Baca Juga: Israel Akui Hancurkan Gereja Ortodoks di Gaza, 16 Tewas

Baca Juga: Indonesia Kritik DK PBB Tak Jalankan Fungsinya soal Palestina

1. Ada 4000 pekerja yang ditangkap oleh Israel

Jumlah tahanan di Israel kini meningkat menjadi lebih dari 10.000 orang, kata seorang pejabat Palestina. Selama dua minggu terakhir, menurut para pejabat dan kelompok hak asasi manusia, Israel telah menangkap sekitar 4.000 pekerja dari Gaza yang bekerja di Israel dan menahan mereka di pangkalan militer.

Secara terpisah, mereka juga menangkap 1.070 warga Palestina lainnya dalam serangan tentara di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki. Penangkapan dikabarkan berlangsung selama seharian penuh daln berlangsung setiap hari.

Sebagian besar warga Gaza ditahan di pangkalan militer bernama Sde Teyman di gurun Naqab selatan, katanya. Ratusan lainnya ditahan di penjara Ofer dekat Ramallah, dan di kamp militer Anatot dekat desa Anata di Yerusalem Timur yang diduduki.

2. Para tahanan dibiarkan lapar dan haus hingga tidak boleh berobat

ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Myriam Zilles)

Pengacara dan pejabat Palestina telah menyoroti penganiayaan parah dan kondisi mengerikan yang dialami para tahanan yang ditangkap dan ditahan di Israel. Kepala Komisi Urusan Tahanan Otoritas Palestina Qadura Fares, mengatakan perkembangan terkini mengenai tahanan merupakan peristiwa yang berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya. 

“Kami sangat ragu-ragu untuk mengadakan konferensi pers yang membahas satu lagi kejahatan Israel, tentang apa yang dialami oleh tahanan pria dan wanita di penjara-penjara pendudukan, karena takut menciptakan ketegangan dan kecemasan di antara keluarga tahanan, dan orang-orang Palestina. masyarakat pada umumnya,” kata Fares, dilansir Al Jazeera. 

“Para tahanan mengalami kelaparan dan kehausan; mereka dilarang mengakses obat-obatan, khususnya bagi mereka yang menderita penyakit kronis yang memerlukan pengobatan rutin,” tambahnya. 

Kelompok Addameer juga melaporkan pencegahan akses terhadap perawatan medis. “Mereka juga menutup klinik penjara, dan juga mencegah para tahanan pergi ke rumah sakit dan klinik eksternal, meskipun terdapat beberapa pasien kanker di antara para tahanan yang memerlukan perawatan berkelanjutan,” kata kelompok hak asasi manusia tersebut.

Baca Juga: ASEAN Serukan Koridor Kemanusiaan ke Gaza Segera Dibuka

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya