TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Filipina Tuduh China Tembakkan Laser Militer ke Penjaga Pantai 

Filipina menjadi semakin dekat dengan AS dan Jepang

bendera China (pixabay.com/SW1994)

Jakarta, IDN Times - Penjaga Pantai Filipina menuduh kapal China mengarahkan laser militer ke beberapa awaknya. Cahaya tersebut telah membutakan para awak kapal untuk sementara. 

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri China pada Senin (13/2/2023) mengatakan, kapal Filipina masuk ke Perairan Renai Reef tanpa izin. Insiden tersebut membuat hubungan diplomatik China-Filipina semakin memanas. 

Baca Juga: RI Mau Pinjam Rp8,36 Triliun ke Bank China Buat Kereta Cepat

1. China berdalih mempertahankan kedaulatan wilayahnya

bendera China (pixabay.com/PPPSDavid)

Kapal China telah melakukan manuver berbahaya dengan memasuki jarak 137 meter dari kapal Filipina, kata Penjaga Pantai Filipina.

Insiden tersebut terjadi pekan lalu di dekat Ayungin Shoal, yang dikenal di China sebagai Kepulauan Nansha.

“Kapal polisi maritim China membela kedaulatan dan ketertiban maritimnya sesuai dengan hukum domestik China dan hukum internasional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin, dilansir CNN.

Walau begitu, Wenbin tidak merinci langkah apa yang dilakukan China untuk mempertahankan kedaulatannya di waktu mendatang. 

China mengklaim hampir semua 1,3 juta mil persegi Laut China Selatan, serta sebagian besar pulau di dalamnya. Kawasan yang diklaim termasuk Spratlys, kepulauan yang terdiri dari 100 pulau kecil dan terumbu karang, yang juga diklaim seluruhnya atau sebagian oleh Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan.

2. China disebut melanggar kedaulatan Filipina

pemandangan di Kota Cebu, Filipina (unsplash.com/Hitoshi Namura)

Penjaga pantai Filipina mengatakan, kapalnya dikerahkan untuk membantu angkatan laut untuk mengirimkan makanan dan perbekalan kepada pasukan yang ditempatkan di atol pada 6 Februari 2023. Kemudian, kapal penjaga pantai China mengarahkan laser militer ke pantai tersebut.

"Saya pikir sudah waktunya bagi pemerintah China untuk menahan pasukannya, sehingga tidak melakukan tindakan provokatif yang akan membahayakan nyawa orang," kata juru bicara militer, Medel Aguilar, dilansir Nikkei Asia.

Aguilar juga mengutip Kepala Pertahanan Filipina, yang mengatakan tindakan China ofensif dan tidak aman.

"Aksi terhadap kapal-kapal Filipina yang mengirimkan makanan dan perbekalan kepada personel militer adalah pengabaian terang-terangan dan pelanggaran yang jelas terhadap hak-hak kedaulatan Filipina," tambahnya.

Baca Juga: Filipina Perluas Akses Militer Amerika Serikat di Negaranya

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya