Putin Akan Temui Kim Jong Un, AS Khawatir Korut-Rusia Makin Akrab
Putin diperkirakan kunjungi Korut beberapa hari mendatang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) telah memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin agar tidak menjalin hubungan militer yang lebih erat dengan Korea Utara (Korut). Itu menyusul berkembangnya spekulasi bahwa Putin akan mengunjungi Pyongyang dalam beberapa hari mendatang.
Putin berencana bertemu dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un, dalam kunjungan balasannya, setelah kunjungan Kim ke Rusia pada September lalu. Belum diketahui secara pasti kapan pemimpin itu akan melakukan kunjungannya. Namun, pejabat di kantor kepresidenan Seoul mengatakan hal itu bisa terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Dalam lawatannya pada September, kedua pemimpin diyakini telah sepakat bahwa Pyongyang akan menerima bantuan Moskow dalam program luar angkasanya, sebagai imbalan atas penyediaan persenjataan kepada Rusia untuk perang di Ukraina, yang merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB).
1. AS-Korsel siap respons provokasi Korut di kawasan
Menurut laporan situs yang berbasis di Seoul, NK Pro, pesawat sipil telah disiapkan dari bandara Pyongyang dan terdapat tanda-tanda persiapan untuk kemungkinan parade di Lapangan Kim Il Sung di ibu kota, mengutip citra satelit komersial.
"Ada kemungkinan bahwa parade atau acara besar tersebut tidak akan bertepatan dengan kunjungan Putin. Korut juga mungkin akan mengadakan acara khusus untuk merayakan hubungan Rusia-DPRK (Korut) di alun-alun tersebut," tulis koresponden senior NK Pro, Colin Zwirko, yang menyebut tindakan serupa pernah dilakukan sebelumnya.
Wakil Menteri Luar Negeri AS, Kurt Campbell, mengatakan kepada mitranya dari Korsel, Kim Hong-kyun, bahwa hubungan militer yang lebih erat antara Pyongyang dan Moskow akan menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah tersebut.
"Sambil terus memantau perkembangan terkait, kedua belah pihak (AS-Korsel) sepakat untuk secara tegas merespons melalui kerja sama yang erat terhadap provokasi Korut terhadap Korsel dan tindakan yang meningkatkan ketegangan di kawasan," ungkap Kementerian Luar Negeri Korsel, dikutip dari The Guardian.
Baca Juga: Korsel Berikan Status Pengungsi ke Warga Rusia yang Menolak Wamil
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.