TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lawan Ancaman China, AS-Jepang Perkokoh Kerja Sama Pertahanan

AS bakal pasok rudal anti-kapal ke Jepang

Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan AS-Jepang (twitter.com/SecBlinken)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengumumkan peningkatan kerja sama keamanan pada Rabu (11/1/2023). Hal tersebut dilakukan menyusul meningkatnya kekhawatiran terhadap ancaman China di kawasan. 

Bahkan secara terang-terangan, menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara mengutuk agresivitas Beijing yang telah meningkat di Indo-Pasifik. Mereka menyebut hal tersebut sebagai tantangan keamanan terbesar di kawasan. 

"Kebijakan luar negeri China berusaha untuk membentuk kembali tatanan internasional untuk keuntungannya dan menggunakan peningkatan kekuatan politik, ekonomi, militer, dan teknologi China untuk tujuan itu," bunyi pernyataan itu. 

"Perilaku ini menjadi perhatian serius bagi aliansi dan seluruh komunitas internasional, dan merupakan tantangan strategis terbesar di kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya." lanjutnya, dikutip dari Associated Press.

Baca Juga: China Tangguhkan Sementara Visa untuk Warga Jepang 

1. AS bakal kirim rudal pertahanan yang lebih canggih ke Jepang

Menteri kedua negara mengatakan bahwa mereka memiliki visi yang sama, untuk memodernisasi aliansi di era baru persaingan strategis. Mereka setuju bahwa Washington harus meningkatkan postur pasukannya di Jepang.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengumumkan rencana Resimen Littoral Marinir, yang memuat rencana pemasokan rudal anti-kapal ke negeri sakura. Rencana itu diklaim akan memperkuat pertahanan negara tersebut. 

Dilansir CNN News, rudal yang dikirim nantinya akan dilengkapi dengan kemampuan yang lebih mematikan, gesit, dan cakap. Proses pengiriman seluruhnya diharapkan akan selesai pada 2025. 

2. Jepang tingkatkan belanja militernya

ilustrasi latihan militer gabungan (unsplash.com/Aral Tasher)

Pada bulan lalu, Jepang mengumumkan pembangunan militernya, yang diklaim terbesar sejak Perang Dunia Kedua. Dalam rencana tersebut, Tokyo akan menggandakan anggaran belanja pertahanannya menjadi 2 persen dari produk domestik bruto.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengapresiasi langkah tersebut dan menyebut ada strategi yang sama dan berhubungan antara kedua negara. Dirinya juga menyampaikan, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kerja sama dengan negara lainnya.

"Kami dengan senang hati menyambut strategi baru (Jepang) terutama karena ada konvergensi yang luar biasa antara strategi kami dan strategi Jepang," kata Blinken.

"Kami memuji komitmen untuk meningkatkan investasi, peran, misi, dan kemampuan untuk kerja sama yang lebih erat tidak hanya antara AS dan Jepang, tetapi juga dengan sekutu dan mitra lainnya," sambungnya, dikutip dari Reuters

Baca Juga: PM Jepang Temui Presiden Prancis Jelang KTT G7, Ini Hasilnya!

Verified Writer

Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya