TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Klaim Telah Evakuasi Seluruh Warga Kherson, Mau Perang Besar?

Rusia menolak "mengembalikan" Kherson ke Ukraina

Seorang anggota layanan Rusia terlihat di kendaraan tempur infanteri BMP-3 selama latihan yang diadakan oleh angkatan bersenjata Distrik Militer Selatan di jajaran Kadamovsky di wilayah Rostov, Rusia Kamis (3/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ.

Jakarta, IDN Times – Pemimpin Krimea, wilayah yang dicaplok Rusia pada 2014, telah mengumumkan bahwa proses pemindahan warga sipil di Kherson telah tuntas. Pemindahan itu dilakukan saat pasukan Ukraina berhasil memukul mundur pasukan Rusia di Kherson.

“Pekerjaan untuk mengatur penduduk yang meninggalkan sisi kiri (Sungai) Dnieper ke wilayah aman Rusia telah selesai,” kata pemimpin Krimea, Sergei Aksyonov, melalui Telegram pada Kamis (27/10/2022) malam, setelah ia mengunjungi wilayah tersebut dengan kepala domestik Kremlin Sergei Kiriyenko.

Sebelumnya, otoritas Kherson yang ditunjuk Rusia telah mendesak penduduk untuk menyeberang ke tepi kanan Sungai Dnieper saat pasukan Ukraina membuat perkembangan signifikan di wilayah selatan.

“Persimpangan (Dnieper) kosong!” kata Aksyonov, dilansir Al Jazeera.

Baca Juga: Putin Sebut Dominasi Barat Segera Berakhir: Rusia Tidak Bisa Didikte!

1. Ukraina sebut Rusia sedang menyembunyikan kekalahan

Anggota tentara Rusia menembakkan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Jumat (21/1/2022). Foto diambil tanggal 21 Januari 2022. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ.

Bersamaan dengan pengumuman Aksyonov, dia juga mengunggah fotonya dengan pejabat lain di tepi sungai.

Pada Rabu, seorang pejabat Rusia di Kherson, Vladimir Saldo, mengatakan setidaknya 70 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di wilayah itu dalam waktu seminggu.

Pemerintah Ukraina menyebut kebijakan Rusia ini sebagai “deportasi”, sama seperti yang dilakukan Uni Soviet terhadap rakyatnya. Tentara Ukraina mengatakan bahwa “evakuasi warga sipil” masih berlanjut hingga Jumat (28/10/2022).

Kiev menyebut komando Rusia di Kherson berusaha untuk menyembunyikan kerugian dan kekalahannya untuk menghindari kepanikan.

2. Mitra Rusia akui telah menderita kerugian besar

Seorang anggota tentara Rusia menembakkan sebuah howitzer dalam latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/Sergey Pivovarov/File Photo.

Sebagai tanda pasukan Rusia menderita kerugian besar, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov melaporkan bahwa 23 pejuangnya tewas dalam pertempuran di dekat Kherson minggu ini, dengan 58 lainnya terluka.

“Pada awal minggu ini, salah satu unit Chechnya ditembaki di wilayah Kherson,” kata Kadyrov, yang telah mengirim milisinya untuk berperang bersama tentara Rusia, pada Kamis (27/10/2022).

Sekutu Kremlin jarang sekali mengungkapkan kekalahan, tetapi mengakui bahwa mereka menderita kerugian besar hari itu.

Untuk diketahui, Kherson adalah salah satu dari empat provinsi Ukraina yang diduduki sebagian wilayahnya oleh Rusia. Baru-baru ini, empat wilayah itu menggelar referendum dan hasilnya, yang diklaim oleh Rusia, menunjukkan bahwa mereka memilih bergabung dengan Moskow.

Baca Juga: UE Makin Perkasa di Asia Tengah, Lawan Dominasi Rusia? 

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya