TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Kerahkan Penyelam guna Selidiki Penyebab Ledakan Jembatan Krimea

3 orang tewas akibat ledakan tersebut

Jembatan Krimea. (pixabay.com/AnnaIlarionova)

Jakarta, IDN Times - Penyelam Rusia, pada Minggu (9/10/2022), akan memeriksa kerusakan yang disebabkan oleh ledakan kuat di jembatan Krimea. Jembatan itu merupakan rute pasokan utama bagi pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina selatan, sekaligus simbol keberhasilan aneksasi Rusia atas wilayah Ukraina.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Marat Khusnullin, mengatakan bahwa para penyelam akan mulai bekerja pada pukul 6 pagi waktu setempat dan diperkirakan bakal selesai pada sore hari.

"Situasinya dapat dikelola, ini tidak menyenangkan, tetapi tidak fatal. Tentu saja, emosi telah dipicu dan ada keinginan untuk membalas dendam," kata Gubernur Krimea Rusia, Sergei Aksyonov, dikutip dari The Straits Times. 

Baca Juga: 3 Orang Tewas akibat Ledakan di Jembatan Krimea-Rusia

1. Rusia sebut ledakan menunjukkan sifat asli Ukraina

Ilustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Eluoec)

Imbas ledakan besar itu, wilayah Krimea akan sedikit terisolasi. Untungnya, stok bahan bakar di Krimea cukup untuk satu bulan dan stok makanan untuk dua bulan, kata Aksyonov.

Kementerian Pertahanan Rusia memastikan bakal menggunakan seluruh jalur yang ada, apakah darat atau laut, untuk mengirim logistik kepada pasuaknnya di Ukraina selatan.

Sampai saat ini, belum ada pihak yang bertanggung jawab. Rusia belum memberikan komentar seputar tuduhan, namun warga Ukraina menyambut dengan gembira insiden itu.

Tapi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan reaksi Kiev terhadap penghancuran infrastruktur sipil justru memperlihatkan sifat terorisnya.

Sebagai informasi, Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada 2014. Jembatan Krimea sepanjang 19 kilometer itu menghubungkan Krimea dengan jaringan transportasi Rusia, yang diresmikan dengan meriah oleh Presiden Vladimir Putin pada 2018.

2. Putin perintahkan untuk perketat keamanan di sekitar infrastruktur publik

Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev)

Kiev menuntut agar pasukan Rusia meninggalkan semenanjung Laut Hitam, serta wilayah Ukraina yang mereka rebut dalam invasi yang diluncurkan Putin pada Februari.

Jembatan itu adalah arteri utama bagi pasukan Rusia yang menguasai sebagian besar wilayah Kherson di selatan Ukraina dan untuk pelabuhan angkatan laut Rusia Sevastopol, yang gubernurnya mengatakan kepada penduduk setempat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Belum jelas apakah ledakan itu adalah serangan yang disengaja. Tetapi, kerusakan pada infrastruktur tersebut terjadi di tengah kekalahan Rusia di beberapa front.

Pada Sabtu, Putin menandatangani dekrit yang menginstruksikan pengetatan keamanan untuk jembatan serta infrastruktur yang memasok listrik dan gas alam ke Krimea, dan memerintahkan penyelidikan.

Baca Juga: Putin Ulang Tahun ke-70, Dapat Hadiah Traktor dari Presiden Belarus

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya