TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Putin Tuduh Ukraina Dalangi Ledakan di Jembatan Krimea 

Rusia sebut Ukraina sebagai teroris

Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuduh Ukraina sebagai dalang ledakan di jembatan Kerch, Krimea. Putin menyebut Kiev telah melakukan aksi terorisme, yang menghancurkan infrastruktur yang menghubungkan Rusia denngan Krimea.

Jembatan, yang memiliki nilai strategis dan simbolis yang bagi Rusia, sebagian rusak pada Sabtu (8/10/2022) akibat ledakan yang disebut oleh Moskow sebagai bom truk.

Lalu lintas jalan raya dan kereta api di jembatan sepanjang 19 kilometer itu untuk sementara dihentikan, menghalangi rute pasokan vital bagi militer Rusia yang memerangi serangan balasan pasukan Ukraina di wilayah Selatan.

"Tidak ada keraguan. Ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting. Ini dirancang, dilakukan, dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina,” kata Putin pada Minggu (9/10/2022), dalam video yang diunggah di saluran Telegram Kremlin, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Profil Sergey Surovikin, Panglima Perang Baru Rusia di Ukraina

1. Rusia pasti membalas pelaku ledakan

Ilustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Michael Parulava)

Putin dikabarkan bakal menggelar pertemuan Dewan Keamanan Negara pada Senin (10/10/2022) dengan Wakil Ketua badan Dmitry Medvedev.

Medvedev, yang juga mantan Presiden Rusia, mengatakan bahwa Moskow harus membunuh “teroris” yang bertanggung jawab atas serangan itu.  

“Rusia hanya dapat menanggapi kejahatan ini dengan membunuh teroris secara langsung, seperti kebiasaan di tempat lain di dunia. Inilah yang diharapkan warga Rusia,” kata dia, dikutip dari TASS.

2. Hasil penyelidikan Rusia soal ledakan di Jembatan Krimea

Jembatan Krimea. (pixabay.com/AnnaIlarionova)

Kerusakan jembatan terjadi di tengah dinamika perang yang mulai merugikan Rusia di bagian timur dan selatan, sekaligus meningkatkan kekhawatiran terhadap penggunaan senjata nuklir.

Rusia bulan lalu secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina, menyusul referendum yang diatur secara tergesa-gesa dan melanggar hukum internasional. Putin berulang kali memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap Rusia dan wilayah yang Ukraina yang dianeksasi dapat memicu respons nuklir.

Putin membuat tuduhan terhadap Ukraina selama pertemuan dengan kepala Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin, yang mempresentasikan temuan penyelidikan atas ledakan jembatan dan kebakaran berikutnya.

Bastrykin mengatakan, truk itu telah melakukan perjalanan melalui Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara dan wilayah Krasnodar Rusia sebelum mencapai jembatan Krimea. Di antara mereka yang membantu dalam serangan itu adalah warga Rusia dan negara asing, kata Bastrykin.

Baca Juga: Wilayah Zaporizhzia Dihujani Rudal Rusia, 17 Warga Ukraina Tewas 

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya