TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBB: Butuh Rp18 Triliun untuk Hidup Warga Gaza dan Tepi Barat

Kerja PBB tergantung dari sumbangan para donatur

Situasi di sekitar wilayah Jalur Gaza. (Pixabay.com/badwanart0)

Jakarta, IDN Times - Kantor Kemanusiaan PBB mengatakan, biaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Gaza dan Tepi Barat diperkirakan mencapai 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp18 triliun).

“Biaya untuk memenuhi kebutuhan 2,7 juta orang, seluruh penduduk Gaza dan 500 ribu orang di Tepi Barat yang diduduki, diperkirakan mencapai 1,2 miliar dolar AS,” kata Jens Laerke, juru bicara Kantor Koordinasi PBB Urusan Kemanusiaan (OCHA), pada Jumat (3/11/2023), dikutip dari Reuters.

Jumlah tersebut mencakup kebutuhan kemanusiaan di Gaza dan sebagian Tepi Barat hingga akhir 2023.

Baca Juga: Di Tengah Perang Gaza, DPR AS Ingin Sumbangkan Rp226 Triliun ke Israel

1. Mendesak donor untuk segera memberikan bantuan

ilustrasi di jalur Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem)

Pada 12 Oktober, OCHA awalnya mengajukan permohonan dana sebesar 294 juta dolar AS untuk memenuhi kebutuhan hampir 1,3 juta orang.

“Situasinya menjadi semakin menyedihkan sejak saat itu,” tambah Laerke.

OCHA mengatakan, permohonan pendanaan yang direvisi akan menguraikan kebutuhan seputar makanan, air, layanan kesehatan, tempat tinggal, kebersihan dan prioritas mendesak lainnya.

“Kami mendesak para donor untuk segera menyediakan sumber daya untuk respons ini,” kata Laerke.

2. PBB kehabisan sumber daya

Lambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)

Lebih lanjut, Laerke mengakui sejauh mana PBB dapat bekerja di Palestina bergantung pada sumbangan para donatur.

“Kemampuan kami untuk meringankan penderitaan penduduk Palestina akan bergantung pada pendanaan yang memadai, akses yang aman dan berkelanjutan kepada semua orang yang membutuhkan, di mana pun mereka berada, pasokan kemanusiaan yang cukup, dan yang terpenting bahan bakar,” ujarnya.

Pasokan bantuan ke Gaza telah terhenti sejak Israel mulai membombardir daerah kantong padat penduduk tersebut setelah serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, dan organisasi bantuan mengatakan bahwa bantuan tidak dapat memenuhi kebutuhan penduduknya.

Baca Juga: Kemenhan AS Tolak Usulan Gencatan Senjata Hamas-Israel 

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya