TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Parah! Menteri Israel Serukan Bulan Ramadan Harus 'Dihapus'

30 ribu warga Palestina tewas akibat serangan Israel

Puluhan ribu rumah dan infrastruktur hancur sejak serangan brutal Israel yang membombardir wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023. (twitter.com/UNRWA)

Jakarta, IDN Times – Di tengah-tengah konflik Palestina-Israel yang masih belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, Menteri Warisan Israel, Amichai Eliyahu, menyerukan 'penghapusan' Ramadan. Dia juga mengimbau untuk mengabaikan ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur selama bulan suci itu. 

“Apa yang disebut sebagai bulan Ramadan harus dihilangkan, dan ketakutan kita terhadap bulan ini juga harus dihilangkan,” kata dia kepada Radio Angkatan Darat, dikutip dari Anadolu Agency pada Selasa (5/3/2024). 

Politikus ekstremis yang tergolong sayap kanan ini adalah menteri dari partai Otzma Yehudit yang dipimpin oleh Menteri Keamanan nasional, Itamar Ben Gvir. Pada November lalu, Amichai pun mengatakan bahwa menjatuhkan bom nuklir di kawasan Gaza adalah sebuah opsi.

Baca Juga: WHO: Serangan Bom Israel ke Tenda Pengungsi di Rafah Keterlaluan!

1. Pemerintahan Tel Aviv ingin memberlakukan pembatasan di Masjid Al-Aqsa

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri). (twitter.com/netanyahu)

Dilansir Anadolu Agency, kebocoran dari keamanan Israel menunjukkan kekhawatiran akan memburuknya situasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, terutama pada bulan suci Ramadan, sebagai dampak dari perang antara Israel dan Gaza dan pembatasan yang ingin diberlakukan oleh pemerintahan Tel Aviv di Masjid Al-Aqsa. 

Media Israel mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan tekanan terhadap Tel Aviv untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas terkait pertukaran sandera serta gencatan senjata di Gaza sebelum memasuki bulan suci Ramadan, yang akan mulai sekitar lima hari lagi. 

Sementara pada Kamis (29/2/2024), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan, “Terlalu dini untuk mengatakan Tel Aviv telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran sandera dengan Hamas.”

Baca Juga: Netanyahu adalah Hambatan Utama bagi Perdamaian Timur Tengah

2. Israel akan menghentikan serangan jika kesepakatan pelepasan sandera dicapai

Kompas

Pembicaraan terkait kesepakatan pembebasan sandera terus berlangsung hingga sekarang. AS, Qatar, dan Mesir juga berperan dalam memediasi upaya tersebut. 

Pada Senin (26/2/2024), Presiden AS Joe Biden menyampaikan bahwa Israel akan menghentikan perang dengan Gaza pada bulan suci Ramadan jika sebuah kesepakatan tercapai. 

Sementara itu, Hamas diketahui telah menyandera lebih dari 130 negara Israel. Mereka kini masih menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza sebagai imbalan atas kesepakatan pelepasan sandera. 

Kesepakatan terakhir yang terjadi pada November 2023 berhasil membuat Hamas melepaskan 81 orang Israel dan 24 warga asing. Sedangkan Israel sendiri melepaskan 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak.

Baca Juga: PM Israel: Terlalu Dini untuk Capai Kesepakatan dengan Hamas

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya