Usai Beli Jet Bekas Qatar, Kemenhan Juga Incar Jet Mirage 2000-9 UAE

Kemenhan punya program dengan sejumlah negara

Bandung, IDN Times - Setelah berhasil membeli 12 pesawat jet Mirage 2000-5 bekas Qatar, kini Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga mengincar Mirage 2000-9 milik United Arab Emirates (UAE).

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan negosiasi dengan UAE.

Baca Juga: Prabowo Kenang Indonesia Sempat Dihina Tak Bisa Produksi Peniti

1. Kemenhan RI negosiasi dengan UAE

Usai Beli Jet Bekas Qatar, Kemenhan Juga Incar Jet Mirage 2000-9 UAEMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri acara “The 1st DEFEND ID’s Day” di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Prabowo memastikan, negosiasi pembelian jet UAE sama halnya dengan pembelian pesawat dari Qatar, yaitu untuk mengisi kokosongan pesawat tempur milik Indonesia yang sedang masa perbaikan atau berumur tua hingga menunggu kedatangan pesawat baru.

"Dan kita lagi nego juga dengan Emirates mereka punya juga Mirage 2000-9. Ini lagi kita nego juga mudah-mudahan kita juga bisa mengakuisisi. Ini untuk menjaga sekarang sampai lima tahun sampai pesawat-pesawat kita yang baru full ada di kita," kata Prabowo saat ditemui usai menghadiri acara The 1st DEFEND ID’s Day di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga: Prabowo Tak Mau Lihat Rakyat Indonesia Cuma Digaji UMR

2. Kemenhan juga kerja sama dengan beberapa negara lain

Usai Beli Jet Bekas Qatar, Kemenhan Juga Incar Jet Mirage 2000-9 UAEMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri acara “The 1st DEFEND ID’s Day” di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Lebih lanjut Prabowo juga memaparkan program kerja sama dan negosiasi dengan negara lain di bidang pertahanan. Dalam waktu dekat ini, Kemenhan akan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), Turki, dan Korea Selatan (Korsel).

"Kita juga tentunya ada program sama Korea, KFX. Kita juga sedang nego dengan Amerika, F15 dan kita juga sedang nego dan menjajaki kerja sama dengan PT DI, dengan Turki, mengembangkan juga pesawat generasi kelima, dengan Korea generasi 4.5. Jadi ini yang kita lakukan," jelas dia.

Baca Juga: Gerindra soal Proposal Damai Ukraina-Rusia: Prabowo The New Sukarno

3. Prabowo ungkap alasan pesan 12 pesawat Jet Mirage 2000-5 bekas Qatar

Usai Beli Jet Bekas Qatar, Kemenhan Juga Incar Jet Mirage 2000-9 UAEMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri acara “The 1st DEFEND ID’s Day” di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Prabowo menjelaskan, alasan pihaknya membeli 12 pesawat jet Mirage 2000-5 bekas Qatar. Dia mengatakan, pembelian pesawat jet Mirage 2000-5 sebagai bentuk antisipasi Indonesia di tengah banyaknya pesawat tempur yang habis masa pakai, maupun sedang diperbaiki. Menurutnya, Indonesia harus tetap membangun kekuatan pertahanan.

"Ya jadi sebagaimana diketahui kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, diterent kita, kekuatan penangkal, dan saat ini banyak sekali pesawat kita yang sudah tua dan harus kita refurbished. Kita sedang perbaiki," katanya.

Di sisi lain, Prabowo menjelaskan bahwa pengadaan pesawat baru membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sebagai contoh, pesawat Dassault Rafale dan F-15 Super Eagle. Berdasarkan kontrak pembelian, kedatangan tiga pesawat Rafale pertama baru akan terlaksana pada Januari 2026.

Kemudian, kontrak pesawat F-15 juga masih dalam tahap pembahasan Letter of Offer and Acceptance oleh Pemerintah Amerika Serikat dengan skema FMS (Foreign Military Sales).

Sehingga di tengah kekosongan itu, Prabowo menuturkan pembelian pesawat bekas menjadi langkah yang tepat.

"Dan kita akan beli pesawat-pesawat yang baru, modern, sudah kita kontrak, sudah kita pesen Rafale dari Perancis. Tapi kita tanda tangan baru berapa minggu yang lalu, beberapa bulan (yang lalu), datangnya nanti yang pertama itu 3 tahun lagi, paling cepat," tutut dia.

"Nah dengan gitu kita lihat yang mana, kita lihat yang potensial adalah Mirage 2000-5," lanjut Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan, sebenarnya banyak negara lain yang juga melirik pembelian pesawat Mirage 2000-5. Namun, karena hubungan baik Indonesia dengan Qatar akhirnya pesawat itu bisa terbeli.

"Alhamdulillah dengan hubungan kita yang baik dengan Qatar, mereka kasih kepada kita. Tapi hanya ada 12 nah ini yang kita akuisisi untuk nanti," ucapnya.

Ketua Umum (Ketum) Gerindra itu menjelaskan, meskipun bekas, Mirage 2000-5 masih sangat layak pakai hingga 20 tahun mendatang.

Kondisi pesawat juga masih terbilang bagus, mengingat jam terbangnya yang masih sedikit, karena Qatar merupakan negara kecil.

"Karena Mirage ini cukup canggih dan walaupun dikatakan bekas tapi Qatar adalah negara yang sangat kecil jadi flying hours-nya masih sedikit. Jadi masih bisa kita pakai mungkin minimal 15 tahun, 20 tahun lagi," imbuh dia.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya