Survei Indikator: Anies Melesat di Pilkada Jakarta, Punya Pemilih Kuat

Uya Kuya kalahkan elektabilitas Kaesang

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas sejumlah kandidat dalam gelaran Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hasilnya, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, unggul telak mengalahkan nama kuat lainnya seperti mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

1. Anies unggul telak, punya pemilih kuat

Survei Indikator: Anies Melesat di Pilkada Jakarta, Punya Pemilih KuatMantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyambangi Kantor DPW PKB DKI Jakarta di kawasan Jakarta Timur (13/6/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Profesor Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan dalam simulasi top of mind (terbuka), Anies unggul telak dengan elektabilitas 39,7 persen.

Burhanuddin menjelaskan, simulasi top of mind artinya responden diberikan kebebasan secara terbuka, untuk memilih siapa kandidat cagub yang didukung.

"Ini menarik, dalam simulasi top of mind, yang tidak memberikan jawaban secara spontan cuma 16 persen, artinya relatif kecil. Ini sebagian besar warga di Jakarta sudah punya pilihan secara spontan dan terbuka. Ini menarik, padahal pemilunya masih sekitar tiga bulan, calon belum ditetapkan KPU, tapi warga punya preferensi," ujar dia dalam konferensi pers rilis survei, Kamis (25/7/2024).

"Hampir 40 persen, tepatnya 39,7 persen itu memilih Anies Baswedan," sambung Burhanuddin.

Fenomena tersebut menunjukkan Anies punya basis pemilih kuat dan mengakar. Masyarakat langsung memilih Anies tanpa disodorkan kandidat di Pilkada 2024 dalam simulasi.

"Ini bisa kita sebut sebagai strong voters karena mereka bisa menyebut nama cagub tanpa kita breafing nama-nama yang akan maju," tuturnya.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Anies Gacor, Kaesang Terjun Bebas

2. Ahok tempati posisi kedua terpaut jauh dari Ridwan Kamil

Survei Indikator: Anies Melesat di Pilkada Jakarta, Punya Pemilih KuatMantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di acara Indonesia Millennial dan Gen Z Summit. (Dokumentasi IDN Times)

Kemudian, Ahok menempati posisi kedua dengan meraih elektabilitas 23,8 persen. Posisi kader PDIP itu jauh mengungguli Ridwan Kamil yang cuma mendapat 13,1 persen.

"Kemudian 23,8 persen menyebut nama Ahok, 13,1 persen menyebut nama Ridwan Kamil. Ini selisihnya ketiga nama (Anies, Ahok, Ridwan Kamil) cukup siginifikan," tutur Burhanuddin.

Nama lainnya yang tercatat masuk dalam simulasi terbuka ialah Tri Rismaharini alias Risma (1,4 persen); Erick Thohir (1,1 persen); Erwin Aksa (0,8 persen), Ahmad Sahroni (0,6 persen); Heru Budi Hartono (0,4 persen); Uya Kuya (0,4 persen); Kaesang Pangarep (0,3 persen); Sandiaga Uno (0,3 persen); Raffi Ahmad (0,3 persen); Mardani Ali Sera (0,2 persen); Sri Mulyani (0,2 persen); Ahmad Syaikhu (0,2 persen), dan sejumlah nama lainnya.

Baca Juga: PKB Batal Jodohkan Anies dengan Ida Fauziyah di Pilkada DKI Jakarta

3. Survei dilakukan 18 sampai 26 Juni

Survei Indikator: Anies Melesat di Pilkada Jakarta, Punya Pemilih KuatIlustrasi survei (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Adapun survei tersebut dilakukan 18 sampai 26 Juni 2024. Populasi survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 800 orang. 

Dengan asumsi memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh Kota di Jakarta yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

"Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti," imbuh Burhanuddin.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya