Relawan Prabowo Segera Laporkan Penyebar Isu Capres Tampar Wamen

Relawan Prabowo akan buat laporan ke Polri pada Kamis

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, menduga penyebar kabar hoaks calon presiden menampar wakil menteri (wamen) berasal dari kelompok pendukung capres Ganjar Pranowo.

Oleh sebab itu, dia meminta kepada Ganjar untuk minta maaf atas beredarnya kabar yang dianggap membuat gaduh tersebut.

"Saya pastikan orang ini (narator Seword Alifurrahman) adalah pendukungnya Ganjar Pranowo. Ini tidak sehat bagi demokrasi dan saya minta kepada Ganjar Pranowo sebagai calon presiden meminta maaf atas perilaku tindakan kebencian dan kebohongan yang dilakukan oleh pendukungnya," kata Immanuel dalam konferensi pers di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).

Baca Juga: Profil Alifurrahman Asyari, Penyebar Isu Capres Tampar dan Cekik Wamen

1. Polri dan Kemenkominfo diminta berantas informasi yang menimbulkan perpecahan

Relawan Prabowo Segera Laporkan Penyebar Isu Capres Tampar WamenKonferensi pers relawan pendukung Prabowo Subianto terkait isu capres lakukan kekerasan ke wakil menteri di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Pria yang akrab dipanggil Noel itu juga meminta kepada Polri dan Kemenkominfo untuk tegas terhadap pelaku penyebar berita yang membuat gaduh. Menurut dia, jika aktivitas semacam ini terus dibiarkan, bisa berdampak pada buruknya kualitas demokrasi di Indonesia.

"Kami juga minta Kapolri Pak Sigit punya komitmen siapa pun orang yang ikut serta memecah belah masyarakat akan dilakukan tindakan hukum oleh kepolisian, dan kita meminta komitmen itu segera diwujudkan. Kita juga minta Menkominfo segera melakukan tindakan takedown terhadap media sosial pemecah belah bangsa," tegas Noel.

2. Relawan Prabowo akan buat laporan ke Mabes Polri

Relawan Prabowo Segera Laporkan Penyebar Isu Capres Tampar WamenKonferensi pers relawan pendukung Prabowo Subianto terkait isu capres lakukan kekerasan ke wakil menteri di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Lebih lanjut, Noel memastikan, akan menempuh jalur hukum. Pihaknya akan melaporkan Alifurrahman dan sejumlah pihak terkait beredarnya informasi hoaks soal capres yang juga menteri aktif tampar wamen.

Relawan Prabowo akan membuat laporan ke Mabes Polri pada Kamis (21/9/2023).

"Besok kita akan bahas materinya lantas upaya hukumnya, yang pasti hari Kamis kita laporkan ke Mabes Polri, karena tindakan ini sudah meresahkan publik ya, yang dirusak itu demokrasi, NKRI," tutur dia.

3. Jokowi tanggapi soal isu capres tampar wamen

Relawan Prabowo Segera Laporkan Penyebar Isu Capres Tampar WamenPresiden Joko Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Presiden Joko "Jokowi" Widodo tersenyum ketika ditanya mengenai isu calon presiden (capres) menampar dan menyekik wakil menteri saat rapat terbatas (ratas). Jokowi memastikan peristiwa itu tidak terjadi.

"Setahu saya tidak ada peristiwa seperti itu, masa nyekek," ujar Jokowi di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023).

Jokowi menambahkan, isu yang menyudutkan capres tertentu kerap muncul pada tahun politik. Eks Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat berhati-hati menerima informasi.

"Memang tahun politik itu banyak berita-berita seperti itu, tolong di-cross check, di-cross check kebenarannya, jangan diterima mentah-mentah setiap ada berita," kata dia.

Sebagaimana diketahui, sebuah video beredar yang menampilkan, narator bernama Alifurrahman Asyari mengklaim ia mendengar seorang menteri aktif yang juga kembali maju menjadi capres telah mencekik dan menampar wakil menteri jelang rapat kabinet di Istana. Kabar itu juga dishare oleh akun media sosial Twitter @Seword.

Alifurrahman menyebut ia tidak menyebar kebohongan lantaran orang yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut menceritakan ulang kepadanya.

"Jadi, di rapat kabinet, ada capres yang masih aktif jadi menteri mencekik wakil menteri. Itu rapatnya belum mulai. Sebelumnya, katanya ditampar," ungkap Alifurrahman seperti dikutip dari YouTube.

Ia menyebut dalam situasi tersebut beberapa menteri lain dan staf ikut melerai pertengkaran itu. Meskipun, kata dia, Wamen yang bersangkutan hingga saat ini tidak terima dengan perlakuan tersebut.

"Cerita ini saya dengar 10 hari lalu dan saya dapat ceritanya dari informan yang ikut hadir di rapat itu. Dia salah satu staf yang ikut hadir," tutur dia lagi.

Meski begitu, katanya, staf tersebut melarangnya untuk mengisahkan ulang kejadian tersebut. Namun, cerita itu malah akhirnya viral di aplikasi WhatsApp.

Lebih lanjut, di dalam videonya, Alifurrahman mengatakan capres yang juga masih menjabat menteri itu melakukan tindak kekerasan kepada wamen karena ia merasa pekerjaannya tidak dibantu. Padahal, ada tugas dari presiden yang mengharuskan capres tersebut untuk bekerja dengan lintas kementerian.

"Menurut kacamata dia, ada satu pekerjaan yang tidak dibantu oleh kementerian terkait. Jadi, ada satu amanah dari presiden untuk si capres, lalu kemudian itu menjadi pekerjaan lintas kementerian tapi kementerian terkait tidak ikut membantu. Sehingga, program atau amanah dari presiden ke si capres akhirnya gagal," kata dia.

Ujungnya presiden mempertanyakan mengapa program tersebut bisa gagal. Semula, capres tersebut merasa tersinggung dengan menteri yang enggan membantunya itu.

"Akhirnya dia menunggu-nunggu momen untuk bisa bertemu menteri itu. Tetapi, saat rapat menteri terkait gak hadir. Yang hadir hanya wakil menterinya. Jadi, dia merasa emosi. Sehingga, emosi dan kemarahannya dilampiaskan ke wamennya," tutur dia.

Alhasil, kata Alifurrahman, terjadilah peristiwa penamparan dan pencekikan di ruang rapat kabinet. Wamen yang bersangkutan ujarnya tidak pernah menceritakan peristiwa itu kepada siapapun.

Di video itu, Aliffurrahman memang tidak menyebut identitas capres yang bersangkutan. Namun, dengan menyebut capres yang kini masih menjabat sebagai menteri aktif, maka itu merujuk kepada Prabowo. Apalagi di video itu, Aliffurahman juga menyebut capres tersebut juga memiliki rekam jejak di masa lalu pernah melakukan penculikan.

Baca Juga: Isu Capres Tampar Wamen, Jokowi: Pak Prabowo Sekarang Sabar

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya