Rekam Jejak Ridwan Kamil, 530 Penghargaan hingga Kolam Renang Rp 1,5M

Ridwan Kamil tak lepas dari prestasi dan kontroversi

Intinya Sih...

  • Ridwan Kamil mendaftarkan diri bersama Suswono untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024
  • Rido didukung oleh 14 partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus
  • Rekam jejak karier Ridwan Kamil dimulai dari dosen dan arsitek hingga berhasil memenangkan Pilkada Jabar

Jakarta, IDN Times - Ridwan Kamil kini semakin jadi sorotan usai resmi mendaftarkan diri bersama Suswono untuk maju di Pilkada Jakarta 2024

Dari yang semula akrab dipanggil Kang Emil, kini mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu mulai mengganti citranya menjadi Bang Emil.

Duet Ridwan Kamil - Suswono (Rido) sendiri maju di Pilkada Jakarta 2024 didukung oleh gabungan partai gemuk yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Tercatat, ada 14 partai politik yang mengusung RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) yaitu Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, dan PBB. Kemudian, Perindo, PAN, PPP, PKN, dan Garuda.

Lantas bagaimana rekam jejak karier Ridwan Kamil hingga bisa maju dari kepala daerah di Bandung, Jabar, hingga menembus Jakarta?

Baca Juga: Deretan Peristiwa Penolakan Warga Jakarta Terhadap Ridwan Kamil

1. Awal karier Ridwan Kamil, lulus ITB kerja di AS hingga gagas Gerakan Indonesia Berkebun di Jakarta

Rekam Jejak Ridwan Kamil, 530 Penghargaan hingga Kolam Renang Rp 1,5MDok.Humas Jabar

Awal garis waktu alias timeline karier Ridwan Kamil sendiri dimulai sebagai dosen dan arsitek. Ia merupakan lulusan sarjana (S1) Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1995. Setelah lulus, Ridwan aktif mengajar di ITB hingga 2013.

Kemudian ia berhasil lulus program pasca sarjana (S2) dan meraih Master of Urban Design dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada 2001. Ridwan sempat melanjutkan pekerjaan profesional sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat (AS).

Sebenarnya Ridwan Kamil memulai karier di Amerika begitu lulus S1, namun hanya berkisar empat bulan ia berhenti kerja, karena terkena dampak krisis moneter yang melanda Indonesia saat itu.

Tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di AS hingga mendapat beasiswa di University of California, Berkeley. Sambil menempuh pendidikan S2, Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.

Ridwan Kamil kemudian pulang ke Indonesia dan pada Juni 2004, ia mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain bernama Urbane.

Urbane adalah perusahaan tata perkotaan yang didirikan Ridwan Kamil bersama teman-temannya. Urbane tercatat berhasil meraih berbagai penghargaan dari media internasional seperti BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Di PT Urbane tersebut, Ridwan Kamil menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia.

Pada tahun 2010, Ridwan Kamil menggagas Gerakan Indonesia Berkebun di Jakarta. Gerakan tersebut berawal dari jaringan media sosial Twitter. Kala itu, ia melihat ada lahan kosong di kawasan properti Spring Hill di Kemayoran, Jakarta Utara, dan tergerak untuk memanfaatkannya.

Ridwan Kamil juga sempat Menerima penghargaan Urban Leadership dari Universitas Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat di tahun 2013.

Baca Juga: Pilgub Jabar 2024: Profil Pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie

2. Moncer di Bandung bikin Gerindra kepincut ingin usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2017

Rekam Jejak Ridwan Kamil, 530 Penghargaan hingga Kolam Renang Rp 1,5MIDN Times/Humas Jabar

Setelah membuat berbagai gebrakan dan dikenal publik di media sosial, Ridwan Kamil bersama Oded Muhammad Danial memutuskan untuk maju di Pilkada Bandung 2013. Persaingan kala itu cukup ketat karena ada tujuh paslon yang bersaing.

Maju didukung PKS dan Gerindra, Ridwan Kamil - Oded resmi terpilih sebagai wali kota dan wakil wali Kota Bandung periode 2013-2018. Dari perolehan total suara sah sebanyak 959.647 suara, mereka meraih 434.130 suara (45,24 persen).

Perolehan suara Ridwan Kamil dan Oded mengalahkan Edi Siswadi-Erwan Setiawan (17,66 persen), Wahyudin Karnadinata-Tonny Aprilani (8,31 persen), Wawan Dewanta-M Sayogo (1,87 persen), dan Ayi Vivananda-Nani Suryani Rosada (15,16 persen).

Kariernya yang cukup moncer di Bandung, membuat Gerindra kepincut mengusung Ridwan Kamil maju di Pilkada DKI Jakarta 2017. Tim Penjaringan Partai Gerindra menyebut Ridwan Kamil masuk sebagai salah satu dari 8 nama bakal calon gubernur DKI Jakarta. Namun ia buru-buru membantah dengan mengumumkan tidak akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia mengaku, memilih menyelesaikan tugas sebagai wali kota hingga 2018.

3. Prestasi dan kontroversi Ridwan Kamil saat jadi Gubernur Jabar

Rekam Jejak Ridwan Kamil, 530 Penghargaan hingga Kolam Renang Rp 1,5MMantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (IDN Times/Tata Firza)

Setelah menyelesaikan jabatannya sebagai Wali Kota Bandung di tahun 2018, Ridwan Kamil langsung diusung PKB, PPP, dan NasDem untuk maju Pilkada Jabar 2018. Kala itu ia berpasangan dengan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.

Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul berhasil memenangkan Pilkada Jabar dan menjabat sebagai Gubernur - Wakil Gubernur Jabar periode 2019 sampai 2023.

Selama memimpin Jabar, Ridwan Kamil beberapa kali disorot publik karena prestasi dan kontroversinya. Ridwan Kamil berhasil menerima penghargaan bergengsi, yakni Inspirational Leader se-Asia Pasifik dalam acara Govinsider Innovation Awards 2019 yang diselenggarakan di Markas PBB. Lalu, Jabar berhasil tampil sebagai juara umum PON ke-20.

Selama kepemimpinannya lima tahun, Ridwan Kamil mengaku berhasil membawa Jabar meraih 530 penghargaan.

Adapun kontroversi yang dilakukan Ridwan Kamil di antaranya, pembangunan kolam renang di rumah dinasnya senilai Rp1,5 miliar hingga pembentukan Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) Jabar yang diisi orang dekat.

Di sela-sela jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sempat mengejutkan banyak pihak dengan memutuskan untuk bergabung menjadi kader Partai Golkar. Momen itu terjadi pada Januari 2023.

Topik:

  • Sunariyah
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya