Puan Singgung Kalah Pemilu di Sidang MPR: Sulit Makan, Sulit Tidur
Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI tahun 2024, pada Jumat (16/8/2024). (YouTube.com/DPR RI)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyinggung soal kontestasi politik Pemilu 2024 lalu dalam pidato di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).
Dalam pidato itu, dia membahas bahwa kontestasi Pemilu 2024 lalu meninggalkan berbagai kesan. Puan menyampaikan, bagi yang menang dalam pemilu, tentu semua hal menjadi indah untuk dikenang. Sementara, bagi yang kalah akan merasa serba sulit.
"Bagi yang berhasil dalam pemilu, semua hal menjadi indah untuk dikenang. Sementara bagi yang belum berhasil, merasa serba sulit, sulit makan, sulit tidur, bahkan ada yang sulit untuk bangkit kembali. Itulah potret Pemilu 2024. Haruslah menjadi kritik dan otokritik bagi kita semua," kata Puan.
Puan lantas menuturkan bahwa pelaksanaan pemilu, bagi rakyat merupakan sebuah pesta demokrasi. Rakyat dianggap menjadi penting hingga banyak dilibatkan dan diperhatikan oleh peserta pemilu. Ia tak memungkiri, hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk meraih dukung suara dari masyarakat.
Editor’s picks
"Ada yang menyediakan hiburan, ada yang menyediakan konsumsi, ada yang menyediakan oleh-oleh. Rakyat bergembira menikmati pesta demokrasi. Para calon pun berupaya menyenangkan pemilih agar dapat merebut suaranya, berusaha tampil simpatik, foto diri yang terbaik dipajang sampai ke pelosok-pelosok, rumah makan, pohon-pohon jadi korban, tiang listrik penuh tempelan, semua cara dilakukan untuk mendapatkan suara rakyat," tutur Puan.
Putri dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri itu mengatakan, Pemilu 2024 telah berakhir, artinya rakyat telah menggunakan hak kedaulatannya dan memberikan pilihannya.
Ia meyakini, rakyat tidak dapat disalahkan atas pilihannya, apapun yang mendasari pertimbangannya.
"Rakyat memilih atas dasar apa yang diketahui dan dipahaminya, terlepas dari kualitas atas apa yang diketahui dan dipahaminya," imbuh Puan.
Baca Juga: Puan Banjir Tepuk Tangan Usai Singgung Kesetaraan Gender
