Pramono Anung: Jakarta Butuh Pemimpin, Bukan Pesolek!
Intinya Sih...
- Pramono Anung menegaskan DKI Jakarta membutuhkan pemimpin, bukan pesolek.
- Provinsi yang akan menjadi DKJ memerlukan pemimpin yang bisa bekerja dan ikhlas mengabdi.
- Semua tokoh yang pernah memimpin DKI Jakarta punya legacy dan prestasi berbeda-beda.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan bahwa untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, DKI Jakarta membutuhkan sosok pemimpin, bukan pesolek.
Ia mengaku, apabila dirinya bersama bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno terpilih di Pilkada 2024, akan membuat program yang tidak populer namun bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Saya, kalau saudara-saudara sekalian pilih, saya akan berani untuk melakukan sesuatu yang tidak populer. Jakarta ini memerlukan pemimpin, bukan memerlukan pesolek, tapi orang yang hanya berjanji," ucap Pramono dalam dialog bersama masyarakat di kawasan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (7/9/2024).
Baca Juga: Ridwan Kamil Klaim Jadi Bestie Prabowo: Gampang Kalau Ada Apa-Apa
1. Jakarta butuh pemimpin yang bisa bekerja
Pramono menyampaikan provinsi yang statusnya akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) itu, membutuhkan pemimpin yang bisa bekerja dan ikhlas mengabdi.
"Tetapi orang yang bisa bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memperbaiki Jakarta," tuturnya.
Baca Juga: Kenyang Jadi Pejabat, Pramono Anung Sebenarnya Ingin Pensiun
2. Semua pemimpin punya warisan tersendiri
Editor’s picks
Menurutnya, semua tokoh yang pernah memimpin DKI Jakarta punya peninggalan warisan dan prestasi yang berbeda-beda.
"Dalam kacamata saya, semua pemimpin punya legacy, punya peninggalan dengan gayanya masing-masing. Pak Sutiyoso, 10 periode dari 1997 sampai dengan 2007, sebenarnya peninggalannya banyak sekali," ungkap dia.
"Transjakarta, kemudian MRT, LRT, awalnya itu dicetuskan pada zaman itu. Bang Foke juga banyak sekali. Ahok, banyak sekali," sambung Pramono.
Baca Juga: Zaenab Batal Jadi Timses 'Si Doel' Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024
3. Masalah utama pembangunan di Jakarta belum merata
Ia lantas menerangkan, pembangunan di DKI Jakarta ini sebenarnya sudah cukup baik. Namun, masalah utamanya adalah pembangunan masih belum adil dan merata.
"Maka, peristiwa-peristiwa yang terjadi pada miskin kota, penggusuran, kampung bayam, kampung akuarium, dan sebagainya-sebagainya. Pemimpin itu harus mau melihat dan duduk untuk mendengarkan itu," imbuh Pramono.
Baca Juga: Janji Bereskan Data KIP dan KJP, Pramono: Sering Salah Sasaran!