PKS Mulai Lirik KIM, Baliho Anies-Sohihul Iman Masih Dipajang

PKS tak bantah soal isu duet Ridwan Kamil-Suswono

Jakarta, IDN Times - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah Majelis Syura untuk membahas berbagai isu, salah satunya terkait arah politik ke depan. 

Hasilnya, PKS sepakat membuka diri untuk berkomunikasi dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Namun peluang tersebut masih dalam penjajakan awal.

PKS juga mengaku mulai membahas opsi baru, yakni mendukung kandidat pengganti Anies di Pilkada DKI Jakarta. Mereka menegaskan, dalam opsi tersebut tetap akan menyodorkan kader PKS untuk maju, baik sebagai bakal cagub maupun cawagub.

1. PKS masih pajang baliho dukung Anies-Sohibul Iman

PKS Mulai Lirik KIM, Baliho Anies-Sohihul Iman Masih Dipajang

Meski dukungan PKS terhadap Anies mulai surut, pantauan IDN Times di lokasi, PKS hingga saat ini masih memajang baliho tekait dukungan terhadap duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baliho besar tersebut terpampang jelas persis depan Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024) sore.

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid menuturkan, baliho tersebut masih dipajang sebagai bentuk hubungan baik partainya dengan Anies.

"Balihonya masih tuh," kata dia saat ditemui di lokasi.

Baca Juga: Respons Anies soal Deadline dari PKS untuk Cari Partai Koalisi Pilkada

2. PKS tak bantah sodorkan Suswono jadi cawagub Ridwan Kamil di Pilkada DKI

PKS Mulai Lirik KIM, Baliho Anies-Sohihul Iman Masih DipajangIlustrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

PKS sendiri memang tak membantah soal isu pihaknya menyodorkan nama politikus senior PKS sekaligus eks Menteri Pertanian (Mentan) Suswono untuk maju menjadi bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Suswono belakangan diisukan akan mendampingi bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil setelah PKS gabung KIM.

Kholid menjelaskan bahwa saat ini partainya sedang membahas berbagai opsi terkait Pilkada DKI Jakarta 2024 mendatang.

"Jadi keputusan DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana pertama adalag mengusung bapak Anies-Sohibul Iman dan kerangka kerja kita, itu berlangsung sejak deklarasi 25 Juni sampai 4 Agustus kemarin. Karena sampai 4 Agustus kemarin kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya," kata Kholid.

Kholid menjelaskan, salah satu opsinya, PKS akan membangun komunikasi dengan parpol pendukung Prabowo-Gibran yang tergabung dalam KIM.

"Salah satu opsinya adalah kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju. Sampai tahapan, mengkaji, membahas opsi alternatif ketika pasangan aman ini tidak bisa berlayar, karena kekurangan kursi," ucapnya.

Ia mengatakan, dukungan terhadap Anies masih menemukan jalan buntu. Sebab, hingga saat ini, Anies belum berhasil membangun koalisi dukungan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta. 

Di sisi lain, PKS juga harus berkoalisi dengan parpol lain untuk memenuhi syarat ambang batas dukungan sebesar 22 kursi DPRD.

"Karena hingga detik ini kami masih hanya mengantongi SK rekomendasi dari PKS. PKS walaupun partai pemenang di Jakarta, kita memiliki 18 kursi, masih kurang 4 kursi. Tentu sebagai parpol ketika kita belum memenuhi kursi tadi. Kandidat yang kita usung tidak bisa berlayar hingga saat ini. Oleh krn itu, DPP PKS membahas, mengkaji, opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan," imbuh Kholid.

3. Hasil Musyawarah Majelis Syura PKS buka diri ke KIM

PKS Mulai Lirik KIM, Baliho Anies-Sohihul Iman Masih DipajangPresiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengungkap sejumlah hasil Musyawarah Majelis Syura PKS. Syaikhu menuturkan salah satu hasil musyawarah tersebut, PKS sepakat akan terus berkomunikasi dengan KIM.

"Saya kira pertama, bahwa pimpinan PKS telah berkomunikasi dengan Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih pada Pilpres 2024. Tentu saja kita juga memahami bahwa hubungan PKS dengan Pak Prabowo Subianto ini sudah terjalin sejak pemilu presiden 2019 dan pemilu Presiden sebelumnya tahun 2014," kata Syaikhu.

PKS menganggap komunikasi tersebut dibangun sebagai upaya keterlibatan PKS dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Baca Juga: PKS Tak Bantah Sodorkan Suswono Jadi Cawagub Ridwan Kamil di Jakarta

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya