Pelajari Teknologi Investigasi, BNN Sambangi Unit Khusus DEA di AS

Special Operations Division unit khusus untuk investigasi

Jakarta, IDN Times - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN) mengunjungi kantor Special Operations Division (SOD), Drug Enforcement Administration (DEA), di Amerika Serikat.

Pertemuan dua lembaga negara pemberantasan narkoba tersebut dalam rangka meningkatkan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Baca Juga: Profil BNN, Lembaga Pemberantasan Narkotika di Indonesia

1. Upaya memutus jaringan sindikat narkotika

Pelajari Teknologi Investigasi, BNN Sambangi Unit Khusus DEA di ASIDN Times/Debbie Sutrisno

BNN menganggap, kolaborasi tersebut salah satunya untuk mempelajari bagaimana memutus jaringan sindikat narkotika.

"Diharapkan dapat membuka wawasan yang kemudian dapat diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan Indonesia dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika," kata Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom dalam keterangannya, Senin (27/5/2024).

Baca Juga: BNN: Gembong Narkoba Fernando Tremendo Selundupkan Sabu ke Indonesia

2. BNN pelajari SOD memanfaatkan teknologi

Pelajari Teknologi Investigasi, BNN Sambangi Unit Khusus DEA di ASBadan Narkotika Nasional (linkedin.com/BNN)

Dalam diskusi disebutkan juga, SOD memiliki peran signifikan bagi agen federal dalam melakukan koordinasi di lapangan terkait antar kasus yang ditangani. Praktis, tidak ada dua agen yang menangani satu kasus yang sama, sehingga tidak tumpang tindih dan operasi berjalan efektif dan efisien. 

Selain itu, SOD memanfaatkan teknologi komunikasi mulai dari telepon, internet, hingga radio. Langkah ini digunakan untuk melakukan investigasi kejahatan transnasional domestik dan internasional.

Sejak berdiri pada tahun 1994, SOD memfasilitasi kolaborasi informasi dan kolaborasi antar lembaga untuk menangani dan memutus jaringan sindikat narkotika. Mereka berfokus pada peredaran narkotika tingkat tinggi dan tindak pidana pencucian uang yang berdampak signifikan terhadap aliran narkotika ke Amerika Serikat. 

Selain Marthinus, hadir pula Deputi Pemberantasan, Deputi Hukum dan Kerja Sama, Direktur Psikotropika dan Prekursor, Kepala Pusat Penelitian Data dan Informasi (Puslidatin), serta Analis Rancangan Naskah Perjanjian (RNP), dan diterima oleh Assistant Special Agent In Charge (ASAC) SOD.

Baca Juga: 2 ASN Pemkab Tulungagung Terlibat Narkoba Tidak Dipecat

3. BNN imbau pencegahan peredaran narkoba di perbatasan

Pelajari Teknologi Investigasi, BNN Sambangi Unit Khusus DEA di ASGedung BNN (Dok. MenPAN-RB)

Sebelumnya, Martinus memberikan arahan kepada jajaran BNN Provinsi agar bekerja secara profesional dengan berlandaskan akal dan budi. Seperti mengendus kelompok teroris di Indonesia, mengumpulkan segala data dan informasi serta mengolahnya.

"Kalau Kita yakin, Kita bisa mendapatkan pencapaian yang lebih besar. Karena kita melakukan dengan akal sehat Kita. Dan Saya percaya rekan-rekan bisa melakukan itu, yang penting tulus bekerja, ikhlas, dan tidak iri hati," ujar dia saat meresmikan gedung kantor milik BNN Provinsi NTT beberapa waktu lalu.

Baca Juga: BNN: Gembong Narkoba Fernando Tremendo Selundupkan Sabu ke Indonesia

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya