Pasek Buka Peluang Anas Urbaningrum Gabung PKN Usai Bebas dari Penjara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), I Gede Pasek Suardika, buka peluang mantan politikus Partai Demokrat Anas Urbaningrum bergabung ke partainya.
Kendati, Pasek tidak menjelaskan lebih jelas terkait jabatan di struktur partai yang bakal diberikan kepada Anas. "Ya karena kami bersahabat, berteman, tentu di awal kita membuat partai ini kita konsultasi sama beliau," ujar Pasek dalam acara Rapimnas PKN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2022).
"Beliau minta, dia yang akan menyampaikan secara langsung (terkait potensi gabung ke PKN). Mudah-mudahan semakin cepat ke luar, beliau bisa segera yang menyampaikan," sambung dia.
Baca Juga: Susunan Pengurus PKN, Partai yang Dibentuk Loyalis Anas Urbaningrum
1. PKN terus jalin komunikasi dengan Anas
Pasek menuturkan selama ini PKN dan Anas selalu berkomunikasi dan berkonsolidasi dengan baik. Terlebih, Anas memiliki pengalaman mumpuni di bidang komunikasi partai politik.
"Tetapi praktik yang kami lakukan selama ini kami selalu berkomunikasi dan konsolidasi, karena beliau bagaimana pun cukup pakar lah di bidang komunikasi politik dan urusan parpol," kata dia.
2. Anas diperkirakan bebas dari penjara pada April 2023
Editor’s picks
Kapan Anas bebas dari penjara? Pasek menyebut kebijakan itu tergantung keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Namun apabila tidak ada remisi dan sesuai jadwal, diperkirakan Anas akan bebas pada April 2023.
"Itu infonya yang paling tahu Kemenkumham ya, tapi itungannya kalau memang tidak ada remisi atau pemotongan apapun, sekitar April beliau sudah ada di luar," ucap Pasek.
Baca Juga: Bikin Polarisasi di Pemilu, Algoritma Media Sosial Dikritisi PKN
3. PKN kedepankan semangat nusantara
Sementara, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKN, Bona Simanjuntak, memastikan pihaknya bakal merajut semangat persatuan. Salah satu yang jadi sasaran mereka ialah keberadaan kelompok 'cebong' dan 'kampret' yang menjamur akibat pertarungan politik pada pemilu 2019.
Bona mengklaim, PKN melalui prinsip berkebangsaan nusantara, bakal menggandeng seluruh kelompok yang sempat terpecah-belah akibat kontestasi politik sebelumnya.
"Bagi PKN, kalau kita mau sebut bahasanya kemarin itu cebong vs kampret, bahasanya seperti perpecahan. Justru kami bercandaannya begini, cebong kampret kan sama-sama ada di nusantara," kata Bona kepada IDN Times, Senin, 18 Juli 2022.
Bona menuturkan, PKN yakin bisa lolos verifikasi di KPU untuk menjadi peserta Pemilu 2024. Dia mengklaim, sejauh ini beberapa syarat dari KPU sudah terpenuhi, bahkan melampaui target yang ditentukan.
"PKN kalau untuk sampai saat ini kita sudah sangat yakin, karena dalam konteks Sipol kita sudah cukup bagus. Dalam konteks perkembangan kita sudah melebihi dari 75 persen untuk persyaratan (kabupaten/kota), bahkan untuk kecamatan kita sudah lebih dari 50 persen," ucap dia.