NasDem Buka Peluang Dukung Budi Djiwandono-Raffi Ahmad di Pilgub DKI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem, Prananda Surya Paloh tak menutup kemungkinan mengusung Budi Djiwandono dan Raffi Ahmad pada Pilkada Jakarta 2024.
Prananda mengaku kenal dekat dengan Budi yang merupakan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra.
1. Belum ada komunikasi soal duet Budi-Raffi
Prananda menyebut bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai duet Budi dan Raffi Ahmad tersebut.
"Ah Mas Budi teman saya juga, tetapi dia blm ada bicara komunikasi itu. Bisa saja, seperti yang saya utarakan ya," kata dia saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2024).
Baca Juga: Cak Imin Senang Anies Maju di Pilkada Jakarta 2024
2. NasDem utamakan usung kader
NasDem memastikan tetap memprioritaskan dukungan untuk kadernya sendiri.
Editor’s picks
Prananda sendiri masih enggan merinci siapa nantinya kader yang dipilih untuk maju Pilkada DKI Jakarta.
"Kita utamakan kader, tetapi saya belum bisa mengungkapkan siapa itu karena memang sangat dinamis dan masih dinamis. Tapi saya yakin dan percaya, nanti pasti akan ada yang terbaik dari yang terbaik," tegasnya.
Baca Juga: NasDem Umumkan Kadernya Maju Pilkada di Papua dan Sumatera
3. NasDem sebut Koalisi Perubahan masih memungkinkan terbentuk di Pilkada DKI Jakarta
Lebih lanjut, Prananda mengatakan, Koalisi Perubahan pada Pilpres 2024 lalu yang berisi NasDem, PKS, dan PKB masih memungkinkan terbentuk.
Ia kembali menegaskan, arah politik saat ini masih sangat dinamis.
"Seperti yang saya sudah utarakan, tentu kita mungkin dinamis. Tetapi ya kepentingan daerah tentu menjadi lebih utama daripada koalisi itu sendiri menurut saya. Tapi kalau memang kita terbuka untuk siapapun dan kita akan berkoalisi dengan siapapun untuk kebaikan DKI," jelasnya.
Prananda mengaku partainya butuh waktu khusus untuk menggodok siapa figur yang akan diusung di Pilgub DKI Jakarta nanti.
"Kalau DKI kan calon dan namanya khusus, butuh waktu dan pemikiran secara khusus," ungkapnya sambil tersenyum.