Ketahanan Pangan, Mendagri Minta Daerah Tak Konversi Lahan Pertanian

Pemda diminta manfaatkan lahan tidur

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) tidak mengonversi lahan pertanian untuk kebutuhan lain seperti perumahan maupun industri. Upaya ini penting untuk menjaga hasil produksi pertanian tak menurun, sehingga ketahanan pangan nasional dapat terjaga.

“Kalau tidak, lahannya akan semakin menyempit pertanian kita, lahannya menyempit ya produksi akan menurun, yang sudah ada lahannya itu dioptimalkan, entah dengan air, irigasi, dengan pengelolaan tanah, pupuk, dan lain-lain,” ujar Tito saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Baca Juga: Mendagri Godok Aturan Sanksi untuk ASN yang Terlibat Judi Online

1. Pemda diminta manfaatkan lahan

Ketahanan Pangan, Mendagri Minta Daerah Tak Konversi Lahan PertanianIlustrasi pertanian (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Tito juga mendorong Pemda agar memanfaatkan lahan-lahan tidur yang ada di masing-masing daerah menjadi pertanian produktif. Ini bisa dilakukan sepanjang lahan tersebut bukan hutan lindung. 

"Dan itu yang sedang dikerjakan oleh Kementan (Kementerian Pertanian) dan didukung oleh pemerintah daerah serta teman-teman dari jajaran TNI, upaya untuk mencetak sawah di beberapa daerah,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Keuntungan Pertanian Vertikal di Daerah Perkotaan

2. Pemerintah targetkan bikin perluasan lahan pertanian

Ketahanan Pangan, Mendagri Minta Daerah Tak Konversi Lahan PertanianMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (Dok.Kemendagri)

Lebih lanjut, Tito menjelaskan, pemerintah telah menargetkan perluasan lahan pertanian di sejumlah daerah tertentu. Ia telah meminta jajarannya untuk mengawal program tersebut, sehingga Pemda dapat terus berkomunikasi dengan kementerian maupun lembaga terkait. Kementerian dan lembaga tersebut seperti Kementan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Ini saran kami, nanti mungkin Pak Plt. Sekjen (Kemendagri) bisa untuk membuat rapat khusus dengan para kepala daerah, Dinas Pertanian, dinas terkait di daerah sesuai slide itu, sehingga upaya kita untuk menambah lahan pertanian betul-betul bisa terwujud dan itu bisa meningkatkan produksi dalam negeri,” jelasnya.

Baca Juga: Taiwan Technical Mission Pamerkan Hasil Proyek Pertanian di Sumut

3. Ketahanan pangan butuh peran kepala daerah

Ketahanan Pangan, Mendagri Minta Daerah Tak Konversi Lahan PertanianIlustrasi calon kepala daerah jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Tito lantas berharap, Pemda dapat memprioritaskan urusan pertanian, meski merupakan urusan pemerintah konkuren yang bersifat pilihan. 

Menurutnya, upaya mewujudkan ketahanan pangan membutuhkan peran kepemimpinan kepala daerah. Apabila daerah memprioritaskan urusan pertanian, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan diisi berbagai program pertanian seperti pompanisasi, irigasi, pupuk, dan benih.

“Itu tolong betul-betul rekan-rekan kepala daerah dan jajaran Dinas Pertanian terutama ini memberikan atensi dari urusan pilihan yang sunah jadikanlah ini menjadi setengah wajib atau mungkin bahkan wajib, otomatis akan mewarnai penyusunan APBD-nya,” imbuhnya.

Baca Juga: KPK Benarkan Periksa Pembalap Zahir Ali soal Korupsi Lahan di Rorotan

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya